Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri. Dokumentasi/ Istimewa
Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri. Dokumentasi/ Istimewa

Pemkot Palembang Imbau Perajin Tempe dan Tahu Tidak Mogok Produksi

Gonti Hadi Wibowo • 23 Februari 2022 20:20
Palembang: Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang meminta kepada perajin tidak mogok produksi seperti di daerah lain. Pemkot meminta kepada perajin dan pedagang tempe dan tahu untuk tetap berjualan seperti biasa.
 
"Harga kedelai di Palembang memang naik karena kita ini masih impor kedelai. Tapi sejauh ini di Palembang saya lihat tetap masih berjualan. Tidak ada yang mogok seperti di daerah lain," kata Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri, Rabu, 23 Januari 2022.
 
Baca: 3.412 Anak di Aceh Timur Terlindungi Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Raimon mengatakan produksi tempe dan tahu yang mohok berproduksi itu terjadi di Jakarta Timur. Hal itu dikarenakan tingginya modal produksi kedua komoditi itu.
 
"Kami berharap agar harga kedelai kembali normal sehingga tidak memberatkan perajin," jelasnya.
 
Sementara seorang penjual tempe di Pasar Palimo Palembang, Abdul, mengatakan sejak harga kedelai mengalami kenaikan dia harus memutar otak agar tempe tetap bisa dijual tanpa menaikkan harga.
 
"Harus mutar otak agar tempe ini tetap laku di pasaran. Paling tidak kami harus mengurangi produksi, itu cara paling mungkin saat ini untuk mengurangi kerugian," ungkapnya.
 
Saat ini harga kedelai terus naik hingga menyentuh angka Rp11.500 per kilogram. Akibatnya, dari produksi awal 150 kilogram per hari kini menjadi 140 kilogram saja per hari.
 
"Karena harga kedelai mahal jadi kita pangkas sekitar 10 kilogram. Sebab kalau kualitasnya dikurangi atau harganya dinaikkan takutnya orang tidak mau beli," bebernya.
 
Ia menambahkan belum menemukan bahan utama pengganti untuk pembuatan tempe. "Kalau bisa pakai kacang yang lain mungkin saja mau ganti. Tapi tidak bisa, karena kedelai adalah bahan dengan kualitas terbaik untuk pembuatan tempe," jelasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan