Pemilik keramba jaring apung di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merugi akibat kematian massal ikan yang mereka budi dayakan. ANTARA/ Ahmad Fikri
Pemilik keramba jaring apung di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merugi akibat kematian massal ikan yang mereka budi dayakan. ANTARA/ Ahmad Fikri

200 Ton Ikan di Waduk Jangari Cianjur Mati Dalam Beberapa Hari

Antara • 21 Oktober 2021 17:45
Cianjur: Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat ikan di keramba jaring apung yang dalam beberapa hari terakhir mati secara massal di Waduk Jangari, Kecamatan Mande. Berat total ikan yang mati mencapai sekitar 200 ton.
 
Kepala UPTD Jangari Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Budi Prayatna, mengatakan kematian massal ikan dipicu  tingginya curah hujan di bagian hulu yang menyebabkan air sungai yang kotor mengalir ke Waduk Jangari dan Waduk Cirata.
 
"Kawasan waduk Jangari dan Cirata mendapat kiriman air kotor dari hulu sungai, sehingga menyebabkan ikan di dalam jaring terapung kekurangan air bersih, akibatnya ikan mati mendadak dalam jumlah besar," kata Budi di Cianjur, Kamis, 21 Oktober 2021.

Baca: Tega! Orang Tua Tinggalkan Bayinya Dalam Kardus di Panti Asuhan
 
Dia menyarankan pembudi daya ikan mengurangi jumlah bibit ikan yang dipelihara pada musim tanam kedua, menjelang musim penghujan guna menekan kerugian.
 
"Kami mengimbau petani lebih cepat memanen ikan saat perubahan musim terjadi agar tidak merugi," jelasnya.
 
Kematian massal ikan di Waduk Jangari menimbulkan kerugian besar bagi pembudi daya ikan.
 
"Kalau dihitung lebih dari seratus jaring terapung yang mengalami ikan mati akibat upwelling. Hitungannya, satu jaring apung dapat menghasilkan puluhan ton ikan yang biasa dijual ke berbagai daerah, terutama Jabodetabek. Kalau ditotal kerugian petani mencapai miliaran rupiah dan ini terjadi hampir setiap tahun," kata Jimi, pemilik jaring apung di Blok Cinenang, Kecamatan Mande.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan