Bandung: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar sebagai Satuan Tugas (Satgas) Oksigen. Satgas tersebut bertugas menyusun manajemen kebutuhan oksigen secara terstruktur.
"Kami sudah menugaskan BUMD-BUMD Jabar, khususnya PT Migas Hulu Jabar dan PT Jasa Sarana, sebagai Satuan Tugas Oksigen," ujar Ridwan Kamil saat koordinasi di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Kamis, 8 Juli 2021.
Emil, sapaan akrabnya, menuturkan BUMD tersebut memiliki tugas mulai menghitung kebutuhan dan kekurangan oksigen di Jabar. Itu dilakukan agar kebutuhan oksigen terpenuhi dan proses distribusi berjalan baik.
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan 40 tabung oksigen kepada RSUD Cililin dan RSUD Lembang. Setiap rumah sakit masing-masing menerima 20 tabung oksigen.
Emil juga meminta PT Migas Hulu Jabar mencari produsen oksigen di sejumlah daerah di Indonesia. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen, baik di rumah sakit maupun pusat isolasi nonrumah sakit.
"Tugas pertama adalah mencari sumbernya dalam bentuk CSR, apa dibeli. Itu nanti kita bisa putuskan setelah sumber penghasil oksigennya ada dan kita lakukan manajemen pengiriman dengan baik," tutur dia.
Setelah menjalin kerja sama dengan produsen oksigen, pihaknya akan mencari tempat pengisian ulang tabung oksigen. Rencananya, tempat pengisian oksigen akan menggunakan fasilitas milik TNI.
Jadi ada suplai oksigennya, ada tempat isi ulang ke tabung oksigennya. Ini mudah-mudahan bisa kita temukan. Salah satunya di fasilitas-fasilitas TNI," beber dia.
Emil mengatakan, pasokan oksigen diprioritaskan kepada pihak yang paling membutuhkan, yaitu rumah sakit rujukan covid-19.
"Hari ini kita sudah berikan di Bandung Barat, kemarin di Kota Bandung serta Bekasi dan juga tempat-tempat lainnya," lanjut dia.
Baca: 24 ASN Terpapar Covid-19, Balai Kota Makassar Lockdown
Setelah pemenuhan kebutuhan di rumah sakit, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan berusaha memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.
"Mudah-mudahan kalau nanti berhasil dalam satu dua hari perhitungannya (pemenuhan oksigen) matang," harap dia.
Menurut Emil, Jabar akan menambah posko-posko oksigen untuk memudahkan manajemen distribusi di 27 kabupaten/kota. Selain di Kota Bandung, pihaknya juga akan menambah gudang di Bekasi dan lima wilayah lain di Bandung.
" Sehingga distribusinya lebih baik, karena kami tidak mau ada yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen," ucap dia.
Bandung: Gubernur Jawa Barat (Jabar)
Ridwan Kamil menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar sebagai Satuan Tugas (Satgas) Oksigen. Satgas tersebut bertugas menyusun manajemen kebutuhan oksigen secara terstruktur.
"Kami sudah menugaskan BUMD-BUMD Jabar, khususnya PT Migas Hulu Jabar dan PT Jasa Sarana, sebagai Satuan Tugas Oksigen," ujar Ridwan Kamil saat koordinasi di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Kamis, 8 Juli 2021.
Emil, sapaan akrabnya, menuturkan BUMD tersebut memiliki tugas mulai menghitung kebutuhan dan kekurangan oksigen di Jabar. Itu dilakukan agar kebutuhan oksigen terpenuhi dan proses distribusi berjalan baik.
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan 40 tabung oksigen kepada RSUD Cililin dan RSUD Lembang. Setiap rumah sakit masing-masing menerima 20 tabung oksigen.
Emil juga meminta PT Migas Hulu Jabar mencari produsen oksigen di sejumlah daerah di Indonesia. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen, baik di rumah sakit maupun pusat isolasi nonrumah sakit.
"Tugas pertama adalah mencari sumbernya dalam bentuk CSR, apa dibeli. Itu nanti kita bisa putuskan setelah sumber penghasil oksigennya ada dan kita lakukan manajemen pengiriman dengan baik," tutur dia.
Setelah menjalin kerja sama dengan produsen oksigen, pihaknya akan mencari tempat pengisian ulang tabung oksigen. Rencananya, tempat pengisian oksigen akan menggunakan fasilitas milik TNI.
Jadi ada suplai oksigennya, ada tempat isi ulang ke tabung oksigennya. Ini mudah-mudahan bisa kita temukan. Salah satunya di fasilitas-fasilitas TNI," beber dia.
Emil mengatakan, pasokan oksigen diprioritaskan kepada pihak yang paling membutuhkan, yaitu rumah sakit rujukan covid-19.
"Hari ini kita sudah berikan di Bandung Barat, kemarin di Kota Bandung serta Bekasi dan juga tempat-tempat lainnya," lanjut dia.
Baca:
24 ASN Terpapar Covid-19, Balai Kota Makassar Lockdown
Setelah pemenuhan kebutuhan di rumah sakit, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan berusaha memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.
"Mudah-mudahan kalau nanti berhasil dalam satu dua hari perhitungannya (pemenuhan oksigen) matang," harap dia.
Menurut Emil, Jabar akan menambah posko-posko oksigen untuk memudahkan manajemen distribusi di 27 kabupaten/kota. Selain di Kota Bandung, pihaknya juga akan menambah gudang di Bekasi dan lima wilayah lain di Bandung.
" Sehingga distribusinya lebih baik, karena kami tidak mau ada yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)