medcom.id, Serang: Sebuah Jembatan buatan Belanda yang berlokasi di Desa Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten ambles. Diduga jembatan itu ambles karena terkikis aliran sungai yang deras.
"Kemarin hujan berturut-turut selama tiga hari dan mungkin karena derasnya aliran airnya yang tinggi mengakibatkan jembatan itu ambruk sebagian," kata Andri, warga setempat yang ditemui di depan rumahnya yang tak jauh dari lokasi jembatan, Selasa, 9 Mei 2017.
Menurut Andri, jembatan yang diberi nama oleh warga sebagai Jembatan Cipari II itu roboh Senin 8 Mei, sekira pukul 19.00 WIB. Petugas dari Pemkot Serang diakui warga telah mendatangi lokasi kejadian. Namun belum ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah.
"Sampai sekarang belum ada penanganan. Waktu itu ada dinas ke sini cuma foto-foto doang," terangnya.
Warga pun menyayangkan Pemkot Serang yang bertindak lambat dan hanya memasang seutas tali dipinggir jembatan sebagai pembatas yang bisa membahayakan pengendara yang melintas.
"Kan banyak juga di sini mobil-mobil kayak bus sama truk yang lewat. Awalnya memang bolong-bolong kecil doang," tegasnya.
Jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung tiga Kecamatan dan Kabupaten, yaitu jalur dari Kecamatan Walantaka Kota Serang menuju Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung di Kabupaten Lebak.
medcom.id, Serang: Sebuah Jembatan buatan Belanda yang berlokasi di Desa Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten ambles. Diduga jembatan itu ambles karena terkikis aliran sungai yang deras.
"Kemarin hujan berturut-turut selama tiga hari dan mungkin karena derasnya aliran airnya yang tinggi mengakibatkan jembatan itu ambruk sebagian," kata Andri, warga setempat yang ditemui di depan rumahnya yang tak jauh dari lokasi jembatan, Selasa, 9 Mei 2017.
Menurut Andri, jembatan yang diberi nama oleh warga sebagai Jembatan Cipari II itu roboh Senin 8 Mei, sekira pukul 19.00 WIB. Petugas dari Pemkot Serang diakui warga telah mendatangi lokasi kejadian. Namun belum ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah.
"Sampai sekarang belum ada penanganan. Waktu itu ada dinas ke sini cuma foto-foto doang," terangnya.
Warga pun menyayangkan Pemkot Serang yang bertindak lambat dan hanya memasang seutas tali dipinggir jembatan sebagai pembatas yang bisa membahayakan pengendara yang melintas.
"Kan banyak juga di sini mobil-mobil kayak bus sama truk yang lewat. Awalnya memang bolong-bolong kecil doang," tegasnya.
Jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung tiga Kecamatan dan Kabupaten, yaitu jalur dari Kecamatan Walantaka Kota Serang menuju Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung di Kabupaten Lebak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)