Karangasem: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM telah mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Airnav (VONA) dengan kode warna oranye. Bandara International I Gust Ngurah Rai aman dari bahaya abu vulkanik.
Kepala Subdit Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Kementerian ESDM Devy Kamil Syahbana memaparkan bahwa abu vulkanik Gunung Agung yang kembali erupsi pagi tadi mengarah ke timur laut. Sedangkan posisi bandara I Gusti Ngurah Rai berada di bagian barat daya gunung setinggi 3142 MDPL itu.
"Meskipun VONA oranye dikeluarkan, tapi Bandara Ngurah Rai tidak terpengaruh," terang Devy di pos pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Minggu, 24 Desember 2017.
Rekomendasi VONA yang dikeluarkan PVMBG bisa diikuti oleh otoritas bandara atau tidak. Namun, dapat dipastikan, angin yang mengarah ke timur Gunung Agung tidak akan mengganggu jalur penerbangan.
(Baca: Gunung Agung Kembali Erupsi, Hujan Pasir Serbu Desa Mondet)
Pihaknya menjelaskan bahwa sejak kemarin Gunung Agung mengeluarkan erupsi magmatik lantaran kadar air di dalam tubuh gunung telah habis. Dibandingkan kemarin, hari ini Gunung Agung mengeluarkan letusan dengan amplitudo overscale atau di atas 24 milimeter.
"Sekarang kita sebut magmatik karena air di dalam gunungnya sudah habis," tandasnya.
Karangasem: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM telah mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Airnav (VONA) dengan kode warna oranye. Bandara International I Gust Ngurah Rai aman dari bahaya abu vulkanik.
Kepala Subdit Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Kementerian ESDM Devy Kamil Syahbana memaparkan bahwa abu vulkanik Gunung Agung yang kembali erupsi pagi tadi mengarah ke timur laut. Sedangkan posisi bandara I Gusti Ngurah Rai berada di bagian barat daya gunung setinggi 3142 MDPL itu.
"Meskipun VONA oranye dikeluarkan, tapi Bandara Ngurah Rai tidak terpengaruh," terang Devy di pos pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Minggu, 24 Desember 2017.
Rekomendasi VONA yang dikeluarkan PVMBG bisa diikuti oleh otoritas bandara atau tidak. Namun, dapat dipastikan, angin yang mengarah ke timur Gunung Agung tidak akan mengganggu jalur penerbangan.
(Baca: Gunung Agung Kembali Erupsi, Hujan Pasir Serbu Desa Mondet)
Pihaknya menjelaskan bahwa sejak kemarin Gunung Agung mengeluarkan erupsi magmatik lantaran kadar air di dalam tubuh gunung telah habis. Dibandingkan kemarin, hari ini Gunung Agung mengeluarkan letusan dengan amplitudo overscale atau di atas 24 milimeter.
"Sekarang kita sebut magmatik karena air di dalam gunungnya sudah habis," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
