Karangasem: Gunung Agung kembali menyemburkan asap kelabu setinggi 2,5 kilometer (km) sekitar pukul 10.05 WITA, Minggu, 24 Desember 2017. Pasir dan abu vulkanik menghujani wilayah Desa Mondet, Kecamatan Tulamben, Karangasem.
Kepala Subdit Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Devy Kamil Syahbana memaparkan, erupsi pagi tadi terjadi merupakan erupsi magmatik yang mengarah ke wilayah timur laut Gunung Agung.
“Arah abu mengikuti arah angin ke wilayah timur laut, kita keluarkan VONA (peringatan penerbangan) menjadi oranye,” terang Devy di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem.
Meski pihak PVMBG telah mengeluarkan VONA berwarna oranye, Devy memastikan bahwa jalur penerbangan aman untuk dilewati di sekitar Gunung Agung. Sebab, kolom abu masih setinggi 2.500 meter dari kawah gunung. Arah angin juga mengarah ke timur laut, bukan ke barat, sehingga tidak mengganggu penerbangan.
“Ini arah anginnya berseberangan, jadi Bandara Ngurah Rai masih aman,”tambahnya.
Sementara itu, Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memaparkan bahwa telah terjadi hujan pasir dan abu vulkanik di wilayah timur Gunung Agung.
“Ada hujan pasir di Desa Mondet,” tandasnya.
Diketahui, pada periode enam jam 06.00-12.00 WITA, Minggu, 24 Desember 2017, terpantau terjadi letusan dengan amplitudo overscale atau di atas 24 milimeter dengan durasi 115 detik. Selain itu juga ada gempa dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo maksimum 28 milimeter atau overscale.
Karangasem: Gunung Agung kembali menyemburkan asap kelabu setinggi 2,5 kilometer (km) sekitar pukul 10.05 WITA, Minggu, 24 Desember 2017. Pasir dan abu vulkanik menghujani wilayah Desa Mondet, Kecamatan Tulamben, Karangasem.
Kepala Subdit Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Devy Kamil Syahbana memaparkan, erupsi pagi tadi terjadi merupakan erupsi magmatik yang mengarah ke wilayah timur laut Gunung Agung.
“Arah abu mengikuti arah angin ke wilayah timur laut, kita keluarkan VONA (peringatan penerbangan) menjadi oranye,” terang Devy di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem.
Meski pihak PVMBG telah mengeluarkan VONA berwarna oranye, Devy memastikan bahwa jalur penerbangan aman untuk dilewati di sekitar Gunung Agung. Sebab, kolom abu masih setinggi 2.500 meter dari kawah gunung. Arah angin juga mengarah ke timur laut, bukan ke barat, sehingga tidak mengganggu penerbangan.
“Ini arah anginnya berseberangan, jadi Bandara Ngurah Rai masih aman,”tambahnya.
Sementara itu, Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memaparkan bahwa telah terjadi hujan pasir dan abu vulkanik di wilayah timur Gunung Agung.
“Ada hujan pasir di Desa Mondet,” tandasnya.
Diketahui, pada periode enam jam 06.00-12.00 WITA, Minggu, 24 Desember 2017, terpantau terjadi letusan dengan amplitudo
overscale atau di atas 24 milimeter dengan durasi 115 detik. Selain itu juga ada gempa dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo maksimum 28 milimeter atau overscale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
