medcom.id, Kabanjahe: Warga Kabupaten Karo, Sumatra Utara, menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kota mereka. Warga pun mengatakan kedatangan Jokowi memberi harapan baru bagi kehidupan mereka.
Puluhan anak berseragam sekolah masing-masing berbaris di pinggir jalan menuju Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Rabu (29/10/2014). Mereka mengibar-ngibarkan bendera berukuran kecil untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa.
Bagi mereka, kedatangan Jokowi adalah harapan baru. Mereka berharap Jokowi memberikan bantuan nyata untuk keberlangsungan hidup mereka.
Semenjak Gunung Sinabung bererupsi setahun lalu, masih banyak warga yang tinggal di posko pengungsian. Mereka mendapatkan bantuan dari pemerintahan Presiden Susilo bambang Yudhoyono. Namun itu tak cukup.
Sayangnya, mereka tak bisa lagi bercocok tanam di kaki Sinabung. Banyak di antara mereka yang banting setir menjadi buruh tani dan penjahit. Semata-mata, itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anak mereka.(Rahka Susanto)
medcom.id, Kabanjahe: Warga Kabupaten Karo, Sumatra Utara, menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kota mereka. Warga pun mengatakan kedatangan Jokowi memberi harapan baru bagi kehidupan mereka.
Puluhan anak berseragam sekolah masing-masing berbaris di pinggir jalan menuju Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Rabu (29/10/2014). Mereka mengibar-ngibarkan bendera berukuran kecil untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa.
Bagi mereka, kedatangan Jokowi adalah harapan baru. Mereka berharap Jokowi memberikan bantuan nyata untuk keberlangsungan hidup mereka.
Semenjak Gunung Sinabung bererupsi setahun lalu, masih banyak warga yang tinggal di posko pengungsian. Mereka mendapatkan bantuan dari pemerintahan Presiden Susilo bambang Yudhoyono. Namun itu tak cukup.
Sayangnya, mereka tak bisa lagi bercocok tanam di kaki Sinabung. Banyak di antara mereka yang banting setir menjadi buruh tani dan penjahit. Semata-mata, itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anak mereka.(Rahka Susanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)