medcom.id, Temanggung: Puluhan kolektor benda-benda antik belakangan mulai melirik berbagai benda-benda purbakala temuan Situs Liyangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka mendatangi lokasi penyimpanan situs perkampungan zaman Mataram Kuno itu untuk berusaha memiliki warisan sejarah dengan menawarkan sejumlah uang.
Para kolektor itu bahkan langsung mendatangi Kepala Desa Purbasari, Sofiudin Anshori. Mereka menawarkan uang hingga Rp200 juta agar bisa memiliki benda-benda peninggalan Mataram.
"Waktu itu saya menyimpan temuan purbakala berupa patung kepala singa. Dalam setahun ada sekitar 10 kolektor yang datang. Malah ada yang menawarkan Rp200 juta untuk membeli patung kepala singa itu," kata Sofiudin, Jumat (31/10/2014).
Hal serupa telah ia alami dalam kurun waktu antara 2012-2013. Puluhan kolektor telah mendatanginya.
Karena merasa khawatir jika benda-benda purbakala itu hilang, Sofiudin pun berinisiatif menyerahkan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, beberapa bulan lalu.
Juru pelihara Situs Liyangan, Samudi, juga demikian. Tahun ini, ia didatangi seorang kolektor dari Solo yang berminat memiliki koleksi salah satu benda temuan dari Situs Liyangan. Namun Samudi dengan tegas menolaknya.
Rumah Samudi masih menjadi tempat penyimpanan sementara puluhan benda temuan Situs Liyangan. Temuan yang masih disimpan antara lain berupa pecahan-pecahan keramik, gerabah, dan alat-alat dapur. Temuan utuh seperti patung, dan guci, sudah dibawa dan disimpan oleh BPCB Jawa Tengah.
Situs Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro ini merupakan situs permukiman kuno jaman Kerajaan Mataram Kuno. Sejak ditemukan pada tahun 2008 oleh para penambang galian C hingga kini, terus bermunculan temuan-temuan dari situs, mulai dari sisa arang dari rumah kayu, batu-batu kuno, pecahan keramik, dan berbagai peralatan rumah tangga.
medcom.id, Temanggung: Puluhan kolektor benda-benda antik belakangan mulai melirik berbagai benda-benda purbakala temuan Situs Liyangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka mendatangi lokasi penyimpanan situs perkampungan zaman Mataram Kuno itu untuk berusaha memiliki warisan sejarah dengan menawarkan sejumlah uang.
Para kolektor itu bahkan langsung mendatangi Kepala Desa Purbasari, Sofiudin Anshori. Mereka menawarkan uang hingga Rp200 juta agar bisa memiliki benda-benda peninggalan Mataram.
"Waktu itu saya menyimpan temuan purbakala berupa patung kepala singa. Dalam setahun ada sekitar 10 kolektor yang datang. Malah ada yang menawarkan Rp200 juta untuk membeli patung kepala singa itu," kata Sofiudin, Jumat (31/10/2014).
Hal serupa telah ia alami dalam kurun waktu antara 2012-2013. Puluhan kolektor telah mendatanginya.
Karena merasa khawatir jika benda-benda purbakala itu hilang, Sofiudin pun berinisiatif menyerahkan pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, beberapa bulan lalu.
Juru pelihara Situs Liyangan, Samudi, juga demikian. Tahun ini, ia didatangi seorang kolektor dari Solo yang berminat memiliki koleksi salah satu benda temuan dari Situs Liyangan. Namun Samudi dengan tegas menolaknya.
Rumah Samudi masih menjadi tempat penyimpanan sementara puluhan benda temuan Situs Liyangan. Temuan yang masih disimpan antara lain berupa pecahan-pecahan keramik, gerabah, dan alat-alat dapur. Temuan utuh seperti patung, dan guci, sudah dibawa dan disimpan oleh BPCB Jawa Tengah.
Situs Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro ini merupakan situs permukiman kuno jaman Kerajaan Mataram Kuno. Sejak ditemukan pada tahun 2008 oleh para penambang galian C hingga kini, terus bermunculan temuan-temuan dari situs, mulai dari sisa arang dari rumah kayu, batu-batu kuno, pecahan keramik, dan berbagai peralatan rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)