Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Istimewa)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Ganjar-MUI Kolaborasi Wujudkan Generasi Muda Anti Narkoba

Lukman Diah Sari • 30 November 2022 09:16
Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka rapat koordinasi nasional gerakan anti narkoba yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rapat ini sekaligus meneguhkan peran Gerakan Nasional Anti Narkoba.
 
Rapat yang dihadiri perwakilan Ganas Annar dari seluruh Indonesia itu diselenggarakan di Hotel Metro Park View, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan itu dilakukan pada Selasa sore, 29 November 2022.
 
"Ganas Annar ini dibentuk menjadi bagian dari partisipasi ulama, anak-anak muda mereka berkomitmen untuk melawan narkoba dan hari ini mereka sedang rapat kerja se-Indonesia," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa, 29 November 2022.

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mencatat periode 2021 hingga pertengahan tahun 2022 berhasil mengungkap 55.392 kasus tindak pidana narkoba dan 71.994 orang tersangka.  Dengan barang bukti narkoba berupa 42,71 ton sabu, 71,33 ton ganja, 1.630.102 butir ekstasi, dan 186,4 kilogram kokain.
 
Kemudian, jumlah pengguna narkoba hingga Juni 2022 diketahui sebesar 0,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 3,5 juta orang. Saat ini diperkirakan ada sekira 3,6 juta penduduk Indonesia terpapar narkoba.

Baca: Kuasai Ribuan Obat Daftar G, IRT di Makassar Ditangkap


Dari data itu, Ganjar ingin seluruh elemen masyarakat dan penegak hukum masif melakukan pencegahan. Hal itu agar generasi penerus bangsa bisa lepas dari jeratan narkoba.
 
"Kita berharap betul tidak hanya mencegah, tapi juga agar orang tahu untuk tidak menggunakan narkoba dan bagaimana semua bisa berteriak keras, jangan ada yang menyalahgunakan kewenangan dan membiarkan orang berbisnis narkoba di Indonesia karena ini berkaitan dengan bangsa dan negara," jelas Ganjar.
 
Melalui gerakan anti narkoba seperti yang digalakkan MUI, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang sadar untuk tidak mendekati narkoba. Salah satunya melalui pendidikan agama.
 
"Saya mengapresiasi ini ya, jadi Majelis Ulama Indonesia tidak hanya bicara semua yang terkait agama, tetapi diterjemahkan sampai hal yang sangat detail, yaitu perhatian pada narkoba," ujar Ganjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan