Aceh Utara: Warga Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta pihak terkait segera mindahkan 119 imigran etnis Rohingya dari kampung mereka. Pasalnya mereka tidak sanggup bertanggung jawab mengawasi para pendatang asal Myanmar tersebut.
Apalagi para pengungsi itu kerap meresahkan warga keluar dari lokasi penampungan di Balai Pengajian desa itu. Bahkan beberapa diantara imigran itu keluar pada malam hari dan pernah dipulangkan warga saat keluar komplek.
"Kami meminta hingga hari Kamis, setelah itu harus dipindah ke tempat lain. Setelah itu bawa ke mana saja terserah pihak berwenang" Kata Kepala Desa Bluka Tembak, Azhari, Kamis, 17 November 2022.
Dikatakannya, permintaan pemindahan itu sesuai musyawarah atau hasil rapat masyarakat desa setempat. Jika pihak terkait atau lembaga internasional seperti UNHCR tidak mengindahkan hasil kesepakatan warga, dikhawatirkan akan mengundang keadaan yang lebih fatal seperti lari dari penampungan, kabur, penjemputan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Keputusan warga Desa Bluka Teubai itu telah disampaikan kepada Camat dan Muspika Kecamatan Dewantara.
"Sebelumnya sudah membantu mereka termasuk bahan makanan saat hari pertama terdampar disini. Sekarang tidak sanggup lagi menjamin keberadaan mereka" tutur Abdullah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Aceh Utara: Warga Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta pihak terkait segera mindahkan 119 imigran etnis
Rohingya dari kampung mereka. Pasalnya mereka tidak sanggup bertanggung jawab mengawasi para pendatang asal Myanmar tersebut.
Apalagi para pengungsi itu kerap meresahkan warga keluar dari
lokasi penampungan di Balai Pengajian desa itu. Bahkan beberapa diantara imigran itu keluar pada malam hari dan pernah dipulangkan warga saat keluar komplek.
"Kami meminta hingga hari Kamis, setelah itu harus dipindah ke tempat lain. Setelah itu bawa ke mana saja terserah pihak berwenang" Kata Kepala Desa Bluka Tembak, Azhari, Kamis, 17 November 2022.
Dikatakannya, permintaan pemindahan itu sesuai musyawarah atau hasil rapat
masyarakat desa setempat. Jika pihak terkait atau lembaga internasional seperti UNHCR tidak mengindahkan hasil kesepakatan warga, dikhawatirkan akan mengundang keadaan yang lebih fatal seperti lari dari penampungan, kabur, penjemputan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Keputusan warga Desa Bluka Teubai itu telah disampaikan kepada Camat dan Muspika Kecamatan Dewantara.
"Sebelumnya sudah membantu mereka termasuk bahan makanan saat hari pertama terdampar disini. Sekarang tidak sanggup lagi menjamin keberadaan mereka" tutur Abdullah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
