Jumlah korban tewas dalam kecelakaan minibus di Tol Trans Jawa ruas Bawen-Ungaran tepatnya Jalur B KM 438, 400 pada Sabtu (24/9) lalu, bertambah menjadi tujuh orang.
Hingga Selasa, 27 September 2022 jumlah korban kecelakaan di ruas Jalur B KM 438, 400 Tol Trans Jawa ruas Bawen-Ungaran pada Sabtu (24/9) lalu terus bertambah. Dua orang merupakan penumpang minibus meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran dan RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang.
Keduanya adalah warga Pasuruan, Jawa Timur. Mereka meninggal akibat kecelakaan minibus membawa rombongan guru yang akan berwisata di Demak dan Semarang menabrak truk bermuatan kayu di ruas tol tersebut. Kini jumlah korban menjadi tujuh orang, karena sebelumnya lima orang tewas saat kecelakaan terjadi.
Baca juga: Sempat Kesulitan Ditangani RS, Korban Kecelakaan di Kota Tangerang Tewas
Korban tewas dalam kecelakaan itu yakni Muhammad Iqbal Lazuardi (Sopir), 27, Arifah, 63, Santoso, 67, Evi Kristina, 47, Tutik Wahyuni. Kemudian menyusul dua orang lagi ketika dalam perawatan di rumah sakit Sri Sapta, 62, dan Jajuk Indra Supartini, 62.
"Jadi hingga saat ini ada tujuh dari 12 orang penumpang di minibus tersebut yang meninggal," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Semarang Ajun Komisaris Dwi Himawan C.
Para korban sudah diserahkan ke keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Kini lanjut Dwi Himawan, masih ada dua lagi korban yang masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan korban lain hanya rawat jalan karena luka tidak terlalu parah.
Menurut Himawan, kecelakaan yang terjadi di Tol tersebut berawal dari perjalanan rombongan guru dari Pasuruan dengan tujuan berwisata ke daerah Demak dan Semarang. Namun, diduga karena mengantuk pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan hingga menabrak truk yang berjalan di depannya.
Bahkan menurut dia, minibus berisi 12 penumpang termasuk sopir sempat terseret di belakang hingga sejauh dua kilometer. Sopir truk juga baru mengetahui setelah diberitahukan oleh pengemudi lain yang melintas mendahuluinya.
"Diduga juga sopir minibus kurang sehat, karena di tas yang ditemukan ada obat flu dan identitas sopir," imbuhnya.
Jumlah korban tewas dalam
kecelakaan minibus di Tol Trans Jawa ruas Bawen-Ungaran tepatnya Jalur B KM 438, 400 pada Sabtu (24/9) lalu, bertambah menjadi tujuh orang.
Hingga Selasa, 27 September 2022 jumlah korban kecelakaan di ruas Jalur B KM 438, 400 Tol Trans Jawa ruas Bawen-Ungaran pada Sabtu (24/9) lalu terus bertambah. Dua orang merupakan penumpang minibus meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran dan RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang.
Keduanya adalah warga Pasuruan, Jawa Timur. Mereka meninggal akibat kecelakaan minibus membawa rombongan guru yang akan berwisata di Demak dan Semarang menabrak truk bermuatan kayu di ruas tol tersebut. Kini jumlah korban menjadi tujuh orang, karena sebelumnya lima orang tewas saat kecelakaan terjadi.
Baca juga: Sempat Kesulitan Ditangani RS, Korban Kecelakaan di Kota Tangerang Tewas
Korban tewas dalam kecelakaan itu yakni Muhammad Iqbal Lazuardi (Sopir), 27, Arifah, 63, Santoso, 67, Evi Kristina, 47, Tutik Wahyuni. Kemudian menyusul dua orang lagi ketika dalam perawatan di rumah sakit Sri Sapta, 62, dan Jajuk Indra Supartini, 62.
"Jadi hingga saat ini ada tujuh dari 12 orang penumpang di minibus tersebut yang meninggal," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Semarang Ajun Komisaris Dwi Himawan C.
Para korban sudah diserahkan ke keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Kini lanjut Dwi Himawan, masih ada dua lagi korban yang masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan korban lain hanya rawat jalan karena luka tidak terlalu parah.
Menurut Himawan, kecelakaan yang terjadi di Tol tersebut berawal dari perjalanan rombongan guru dari Pasuruan dengan tujuan berwisata ke daerah Demak dan Semarang. Namun, diduga karena mengantuk pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan hingga menabrak truk yang berjalan di depannya.
Bahkan menurut dia, minibus berisi 12 penumpang termasuk sopir sempat terseret di belakang hingga sejauh dua kilometer. Sopir truk juga baru mengetahui setelah diberitahukan oleh pengemudi lain yang melintas mendahuluinya.
"Diduga juga sopir minibus kurang sehat, karena di tas yang ditemukan ada obat flu dan identitas sopir," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)