Lumajang: Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diminta untuk waspada aliran banjir lahar dingin pasca erupsi Gunung Semeru. Banjir lahar dingin ini dipicu oleh hujan yang mengguyur kawasan Gunung Semeru dan membawa material sisa erupsi.
Berdasarkan pantauan, material erupsi Gunung Semeru menutupi sebagian besar wilayah Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material yang terbawa lahar dingin ini mengalir ke arah Besuk Bang, wilayah Kecamatan Tempursari.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan, lahar dingin kali ini juga mengalir ke arah Kecamatan Tempursari. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, dan hal tersebut perlu diwaspadai lantaran belum pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
"Lahar dingin ada yang mengarah ke Tempursari, kita mendapatkan kabar laharnya mengarah ke sana, tahun lalu tidak. Alirannya pecah jadi tiga, salah satunya besuk bang. Ini juga perlu diantisipasi," jelasnya di Lumajang, Selasa, 6 Desember 2022.
Thoriq menambahkan, material yang dimuntahkan Gunung Semeru kali ini juga berimbas pada bertambahnya material di jalur aliran lahar Gunung Semeru. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan pembersihan dan normalisasi di titik yang dianggap penting.
Salah satunya di jalan Dusun Kajar Kuning dan beberapa jembatan limpas yang sudah tertutup material lahar dingin. Ia pun mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekat di area jalur lahar dingin, apalagi saat kondisi hujan.
"Besok sudah mulai bekerja, tapi kondisinya kita antisipasi betul. Ini masih panas," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, jalur alternatif penghubung menuju Curah Kobokan dari Desa Supiturang ditutup sementara pascaerupsi Gunung Semeru, Minggu 4 Desember 2033 dini hari kemarin. Ditutupnya jalur ini karena masih dilintasi lahar dingin.
Petugas pemantau mengatakan pilihan menutup akses dilakukan demi keamanan sembari menunggu pembenahan di kawasan Kajar Kuning yang terdampak awan panas guguran. Namun nampak masih banyak warga yang nekat melintas tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lumajang: Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diminta untuk waspada aliran banjir lahar dingin pasca erupsi Gunung Semeru.
Banjir lahar dingin ini dipicu oleh hujan yang mengguyur kawasan Gunung Semeru dan membawa material sisa erupsi.
Berdasarkan pantauan, material
erupsi Gunung Semeru menutupi sebagian besar wilayah Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material yang terbawa lahar dingin ini mengalir ke arah Besuk Bang, wilayah Kecamatan Tempursari.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan,
lahar dingin kali ini juga mengalir ke arah Kecamatan Tempursari. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, dan hal tersebut perlu diwaspadai lantaran belum pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
"Lahar dingin ada yang mengarah ke Tempursari, kita mendapatkan kabar laharnya mengarah ke sana, tahun lalu tidak. Alirannya pecah jadi tiga, salah satunya besuk bang. Ini juga perlu diantisipasi," jelasnya di Lumajang, Selasa, 6 Desember 2022.
Thoriq menambahkan, material yang dimuntahkan Gunung Semeru kali ini juga berimbas pada bertambahnya material di jalur aliran lahar Gunung Semeru. Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan pembersihan dan normalisasi di titik yang dianggap penting.
Salah satunya di jalan Dusun Kajar Kuning dan beberapa jembatan limpas yang sudah tertutup material lahar dingin. Ia pun mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekat di area jalur lahar dingin, apalagi saat kondisi hujan.
"Besok sudah mulai bekerja, tapi kondisinya kita antisipasi betul. Ini masih panas," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, jalur alternatif penghubung menuju Curah Kobokan dari Desa Supiturang ditutup sementara pascaerupsi Gunung Semeru, Minggu 4 Desember 2033 dini hari kemarin. Ditutupnya jalur ini karena masih dilintasi lahar dingin.
Petugas pemantau mengatakan pilihan menutup akses dilakukan demi keamanan sembari menunggu pembenahan di kawasan Kajar Kuning yang terdampak awan panas guguran. Namun nampak masih banyak warga yang nekat melintas tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)