Jepara: Satpol PP dan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjaring empat pengemis. Salah satunya SL, perempuan renta asal Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. SL mengaku mengemis untuk membayar angsuran mobil.
Tiga tahun lalu SL membeli mobil Toyota Avanza tahun 2018 secara kredit. Uang sebesar Rp10 juta dia bayar bersama anak-anaknya. Begitu juga biaya kredit per bulan ditanggung bersama anak-anaknya.
"Saya beli mobil dulu uang mukanya Rp10 juta. Dibantu anak-anak," kata SL ditemui di kantor Satpol PP Jepara, Selasa, 6 September 2022.
Untuk membantu membayar kredit mobil SL mengemis di sejumlah titik di Jepara. Dalam sehari, SL bisa mendapatkan uang minimal Rp150-200 ribu. Namun, SL pernah mendapat uang Rp700 ribu dalam waktu 21 jam saat mengemis di depan minimarket di Jalan Kartini Jepara.
"Setiap bulan saya bantu bayar kerditan Rp 1,5 juta. Sisanya anak-anak. Kreditnya sudah lunas. Mobilnya untuk mobil keluarga," kata SL.
Baca: Viral, 4 Anggota Satpol PP Bandar Lampung Aniaya Pengamen Badut
Saat mengemis SL mengenakan topi hitam dan baju rombeng. Setiap berangkat mengemis, tak jarang dia di antarjemput anaknya menggunakan mobil yang dia beli. Kadang kala, dia juga naik kendaraan umum.
"Di rumah tidak punya pekerjaan," kata SL.
Kabid Rehabperlinjamsos pada Dinsospermades Jepara, Budi Sulistyawan, mengatakan pihaknya sudah menelusuri keberadaan rumah pengemis itu. Pihaknya juga telah mendapatkan fakta bahwa pengemis itu memiliki mobil baru dan bukan orang miskin.
"Kami sudah dapati fakta-fakta soal pengemis itu. Ternyata dia menjadikan mengemis sebagai profesi," kata Budi.
Jepara: Satpol PP dan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjaring empat pengemis. Salah satunya SL, perempuan renta asal Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. SL mengaku mengemis untuk membayar angsuran mobil.
Tiga tahun lalu SL membeli mobil Toyota Avanza tahun 2018 secara kredit. Uang sebesar Rp10 juta dia bayar bersama anak-anaknya. Begitu juga biaya kredit per bulan ditanggung bersama anak-anaknya.
"Saya beli mobil dulu uang mukanya Rp10 juta. Dibantu anak-anak," kata SL ditemui di kantor Satpol PP Jepara, Selasa, 6 September 2022.
Untuk membantu membayar kredit mobil SL mengemis di sejumlah titik di Jepara. Dalam sehari, SL bisa mendapatkan uang minimal Rp150-200 ribu. Namun, SL pernah mendapat uang Rp700 ribu dalam waktu 21 jam saat mengemis di depan minimarket di Jalan Kartini Jepara.
"Setiap bulan saya bantu bayar kerditan Rp 1,5 juta. Sisanya anak-anak. Kreditnya sudah lunas. Mobilnya untuk mobil keluarga," kata SL.
Baca:
Viral, 4 Anggota Satpol PP Bandar Lampung Aniaya Pengamen Badut
Saat mengemis SL mengenakan topi hitam dan baju rombeng. Setiap berangkat mengemis, tak jarang dia di antarjemput anaknya menggunakan mobil yang dia beli. Kadang kala, dia juga naik kendaraan umum.
"Di rumah tidak punya pekerjaan," kata SL.
Kabid Rehabperlinjamsos pada Dinsospermades Jepara, Budi Sulistyawan, mengatakan pihaknya sudah menelusuri keberadaan rumah pengemis itu. Pihaknya juga telah mendapatkan fakta bahwa pengemis itu memiliki mobil baru dan bukan orang miskin.
"Kami sudah dapati fakta-fakta soal pengemis itu. Ternyata dia menjadikan mengemis sebagai profesi," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)