Tangerang: PT Angkasa Pura (AP) II mendorong percepatan pemulihan sektor penerbangan nasional melalui optimalisasi sumber daya perseroan dan sinergi dengan stakeholder. Akselerasi pemulihan di sektor penerbangan didukung dengan penanganan pandemi covid-19.
"AP II bersama stakeholder bersinergi penuh mendorong percepatan pemulihan sektor penerbangan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mendukung mobilitas masyarakat. Kami berharap upaya ini juga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin, Senin, 1 Agustus 2022.
Awaluddin menuturkan pihaknya bersama stakeholder menjalankan sejumlah langkah untuk mengakselerasi pemulihan penerbangan, antara lain mendukung penumpang pesawat untuk mudah memenuhi persyaratan penerbangan dengan menghadirkan sentra vaksinasi covid-19. Selain itu, pihaknya menyediakan airport health center sebagai alternatif lokasi tes covid-19 di seluruh bandara yang dikelola perseroan.
"Selain itu, satu yang penting adalah AP II dan stakeholder mampu memberikan rasa aman dan nyaman di bandara kepada penumpang pesawat, melalui penyesuaian layanan dan fasilitas di tengah pandemi. AP II juga melakukan penyesuaian operasional di seluruh bandara yang kami kelola, seperti kembali membuka Terminal 1 dan mengoperasikan Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
Baca: 38,8 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Terlindungi Vaksin Booster
Menurut Awaluddin, lalu lintas penerbangan di bandara AP II telah bergeliat seperti terlihat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sendiri dapat menggambarkan kondisi lalu lintas penerbangan nasional," ucap dia.
Awaluddin menjelaskan pada semester I/2022, Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 220 rute penerbangan yang terdiri dari 112 rute domestik dan 108 rute internasional.
Jumlah rute tersebut naik sekitar 43,8 persen dibandingkan semester I/2021. Pada saat itu Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 153 rute penerbangan terdiri dari 71 rute penerbangan domestik, dan 82 rute penerbangan internasional yang sebagian besar adalah penerbangan repatriasi WNI.
"Dilihat dari jumlah pergerakan penumpang, sepanjang Januari-Juni 2022 tercatat penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang atau naik hampir 100 persen dibandingkan dengan Januari-Juni 2021 sebanyak 9,10 juta orang," ujar Awaluddin.
Dari data pergerakan penumpang juga dapat diketahui sektor pariwisata nasional tengah kembali bergeliat. Pada Semester I/2022, rute penerbangan terfavorit di Bandara Soekarno-Hatta adalah dari dan ke Denpasar, Bali, dengan jumlah penumpang mencapai 1,92 juta orang.
"Bali menjadi rute paling favorit, sejalan dengan pemulihan pariwisata termasuk dibukanya kembali Bali untuk kunjungan wisatawan mancanegara dari seluruh negara. Kami juga melihat bahwa pelaku perjalanan ingin mengambil kembali kesempatan berlibur setelah sekitar 2 tahun tidak berwisata karena pandemi," jelasnya.
Setelah Bali, rute penerbangan terfavorit kedua adalah Medan dengan 1,65 juta penumpang, lalu Surabaya dengan 1,25 juta penumpang, Ujung Pandang dengan 1,21 juta penumpang dan Pontianak dengan 847.000 penumpang.
Sementara untuk rute internasional yang menjadi terfavorit adalah Singapura dengan 543.821 penumpang, Jeddah (Arab Saudi) dengan 272.652 penumpang, Kuala Lumpur (Malaysia) dengan 241.095 penumpang, Doha (Qatar) dengan 187.064 penumpang dan Dubai (UEA) dengan 176.899 penumpang.
"Penerbangan internasional di tengah pandemi sebagian besar untuk perjalanan penting seperti repatriasi dan lain sebagainya. Pada semester I/2022, negara-negara mulai membuka destinasi internasional dan ini turut mendorong peningkatan penumpang internasional," ungkapnya.
Awaluddin menambahkan, adapun recovery rate (rasio pemulihan) lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah berkisar 82,5 persen.
"Recovery rate di Bandara Soekarno-Hatta sudah sekitar 82,5 persen, yang artinya lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82,5 persen dari kondisi 2019 saat belum ada pandemi. Kami akan menjaga dan mendorong rasio pemulihan ini sehingga dapat berdampak kepada pemulihan sektor penerbangan secara nasional," kata Awaluddin.
Tangerang:
PT Angkasa Pura (AP) II mendorong percepatan pemulihan sektor penerbangan nasional melalui optimalisasi sumber daya perseroan dan sinergi dengan stakeholder. Akselerasi pemulihan di sektor penerbangan didukung dengan penanganan
pandemi covid-19.
"AP II bersama stakeholder bersinergi penuh mendorong percepatan pemulihan sektor penerbangan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mendukung mobilitas masyarakat. Kami berharap upaya ini juga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin, Senin, 1 Agustus 2022.
Awaluddin menuturkan pihaknya bersama stakeholder menjalankan sejumlah langkah untuk mengakselerasi pemulihan penerbangan, antara lain mendukung penumpang pesawat untuk mudah memenuhi persyaratan penerbangan dengan menghadirkan sentra
vaksinasi covid-19. Selain itu, pihaknya menyediakan
airport health center sebagai alternatif lokasi tes covid-19 di seluruh bandara yang dikelola perseroan.
"Selain itu, satu yang penting adalah AP II dan stakeholder mampu memberikan rasa aman dan nyaman di bandara kepada penumpang pesawat, melalui penyesuaian layanan dan fasilitas di tengah pandemi. AP II juga melakukan penyesuaian operasional di seluruh bandara yang kami kelola, seperti kembali membuka Terminal 1 dan mengoperasikan Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
Baca:
38,8 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Terlindungi Vaksin Booster
Menurut Awaluddin, lalu lintas penerbangan di bandara AP II telah bergeliat seperti terlihat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sendiri dapat menggambarkan kondisi lalu lintas penerbangan nasional," ucap dia.
Awaluddin menjelaskan pada semester I/2022, Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 220 rute penerbangan yang terdiri dari 112 rute domestik dan 108 rute internasional.
Jumlah rute tersebut naik sekitar 43,8 persen dibandingkan semester I/2021. Pada saat itu Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan dari dan ke 153 rute penerbangan terdiri dari 71 rute penerbangan domestik, dan 82 rute penerbangan internasional yang sebagian besar adalah penerbangan repatriasi WNI.
"Dilihat dari jumlah pergerakan penumpang, sepanjang Januari-Juni 2022 tercatat penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang atau naik hampir 100 persen dibandingkan dengan Januari-Juni 2021 sebanyak 9,10 juta orang," ujar Awaluddin.
Dari data pergerakan penumpang juga dapat diketahui sektor pariwisata nasional tengah kembali bergeliat. Pada Semester I/2022, rute penerbangan terfavorit di Bandara Soekarno-Hatta adalah dari dan ke Denpasar, Bali, dengan jumlah penumpang mencapai 1,92 juta orang.
"Bali menjadi rute paling favorit, sejalan dengan pemulihan pariwisata termasuk dibukanya kembali Bali untuk kunjungan wisatawan mancanegara dari seluruh negara. Kami juga melihat bahwa pelaku perjalanan ingin mengambil kembali kesempatan berlibur setelah sekitar 2 tahun tidak berwisata karena pandemi," jelasnya.
Setelah Bali, rute penerbangan terfavorit kedua adalah Medan dengan 1,65 juta penumpang, lalu Surabaya dengan 1,25 juta penumpang, Ujung Pandang dengan 1,21 juta penumpang dan Pontianak dengan 847.000 penumpang.
Sementara untuk rute internasional yang menjadi terfavorit adalah Singapura dengan 543.821 penumpang, Jeddah (Arab Saudi) dengan 272.652 penumpang, Kuala Lumpur (Malaysia) dengan 241.095 penumpang, Doha (Qatar) dengan 187.064 penumpang dan Dubai (UEA) dengan 176.899 penumpang.
"Penerbangan internasional di tengah pandemi sebagian besar untuk perjalanan penting seperti repatriasi dan lain sebagainya. Pada semester I/2022, negara-negara mulai membuka destinasi internasional dan ini turut mendorong peningkatan penumpang internasional," ungkapnya.
Awaluddin menambahkan, adapun
recovery rate (rasio pemulihan) lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah berkisar 82,5 persen.
"
Recovery rate di Bandara Soekarno-Hatta sudah sekitar 82,5 persen, yang artinya lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82,5 persen dari kondisi 2019 saat belum ada pandemi. Kami akan menjaga dan mendorong rasio pemulihan ini sehingga dapat berdampak kepada pemulihan sektor penerbangan secara nasional," kata Awaluddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)