Cianjur: Sebanyak 10 orang pengungsi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sempat menjalani isolasi. Mereka kedapatan terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menuturkan, pengungsi terkonfirmasi positif covid-19 diketahui setelah dilakukan pemeriksaan melalui tes swab PCR di setiap lokasi pengungsian. Mereka yang terpapar ada yang melakukan isolasi mandiri ada juga yang dibawa ke pusat isolasi.
"Waktu kemarin itu kita dapatkan ada sekitar 10 orang," kata Irvan, Senin, 26 Desember 2022.
Menurut Irvan, pemeriksaan tes usap PCR dilakukan terhadap seribuan orang pengungsi. Baginya, dengan temuan 10 orang yang terkonfirmasi, jumlahnya bisa dikatakan relatif sedikit dibanding jumlah pengungsi yang dites swab PCR.
"Jadi angkanya sangat kecil," ujarnya.
Cepatnya penanganan yang dilakukan terhadap pengungsi terkonfirmasi covid-19, sebut Irvan, berdampak tidak ditemukannya lagi yang terpapar. Sehingga, sampai saat ini penyebarannya bisa dikendalikan.
"Tes yang kami lakukan merupakan bagian dari upaya-upaya pencegahan," ucapnya.
Proses isolasi pengungsi yang terpapar covid-19 sudah selesai. Mereka menjalani isolasi selama dua pekan atau 14 hari.
"Mereka sudah selesai (isolasi) selama 14 hari. Insyaallah semua sudah aman," tegasnya.
Di tengah penanganan gempa yang melibatkan banyak orang dari berbagai daerah, kata Irvan, memang cukup rentan terhadap penyebaran atau penularan covid-19. Termasuk saat kunjungan para pejabat negara ke Cianjur untuk meninjau kondisi pascagempa.
"Kami juga melakukan tes PCR massal kepada masyarakat yang kontak dengan tamu-tamu kita. Itu sudah dicek," imbuhnya.
Kalau ada yang terkonfirmasi positif, maka tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur melakukan langkah penanganan cepat. Satu di antaranya melakukan isolasi.
"Hasilnya kita sampaikan, kemudian kita isolasi," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cianjur: Sebanyak 10 orang pengungsi korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sempat menjalani isolasi. Mereka kedapatan
terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menuturkan, pengungsi terkonfirmasi positif covid-19 diketahui setelah dilakukan pemeriksaan melalui tes swab PCR di setiap lokasi pengungsian. Mereka yang terpapar ada yang melakukan isolasi mandiri ada juga yang dibawa ke pusat isolasi.
"Waktu kemarin itu kita dapatkan ada sekitar 10 orang," kata Irvan, Senin, 26 Desember 2022.
Menurut Irvan, pemeriksaan tes usap PCR dilakukan terhadap seribuan orang pengungsi. Baginya, dengan
temuan 10 orang yang terkonfirmasi, jumlahnya bisa dikatakan relatif sedikit dibanding jumlah pengungsi yang dites swab PCR.
"Jadi angkanya sangat kecil," ujarnya.
Cepatnya penanganan yang dilakukan terhadap pengungsi terkonfirmasi covid-19, sebut Irvan, berdampak tidak ditemukannya lagi yang terpapar. Sehingga, sampai saat ini penyebarannya bisa dikendalikan.
"Tes yang kami lakukan merupakan bagian dari upaya-upaya pencegahan," ucapnya.
Proses isolasi pengungsi yang terpapar covid-19 sudah selesai. Mereka menjalani isolasi selama dua pekan atau 14 hari.
"
Mereka sudah selesai (isolasi) selama 14 hari. Insyaallah semua sudah aman," tegasnya.
Di tengah penanganan gempa yang melibatkan banyak orang dari berbagai daerah, kata Irvan, memang cukup rentan terhadap penyebaran atau penularan covid-19. Termasuk saat kunjungan para pejabat negara ke Cianjur untuk meninjau kondisi pascagempa.
"Kami juga melakukan tes PCR massal kepada masyarakat yang kontak dengan tamu-tamu kita. Itu sudah dicek," imbuhnya.
Kalau ada yang terkonfirmasi positif, maka tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur melakukan langkah penanganan cepat. Satu di antaranya melakukan isolasi.
"Hasilnya kita sampaikan, kemudian kita isolasi," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)