Semarang: Mengantisipasi bencana banjir saat cuaca ekstrem terjadi, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengoptimalkan 12 pompa air di Sungai Tenggang dan Sringin untuk dioperasikan selama 24 jam.
Melansir Media Indonesia, Rabu, 28 Desember 2022, ancaman terulangnya bencana banjir di Kota Semarang masih tinggi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan cuaca ekstrem terjadi hingga awal tahun 2023, di Jawa Tengah termasuk daerah Semarang.
Bencana banjir terjadi Senin, 26 Desember 2022, di beberapa wilayah Kota Semarang seperti Genuk, Muktiharjo Kidul, Tlogosari, Gebanganom dan Pasar Johar cukup mengejutkan, sehingga mengantisipasi terulang kembali banjir serupa Pemerintah Kota Semarang lakukan antisipasi.
"Kita akan optimalkan 11 mesin pompa di Sungai Tenggang dan Sringin untuk mengantisipasi banjir saat cuaca ekstrem terjadi hingga awal tahun," kata Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Selain 11 pompa yang sudah ada yakni enam unit di Sungai Tenggang dan lima unit di Sungai Sringin, lanjut Heaverita Gunaryanti Rahayu, akan dilakukan penambahan satu pompa air portabel sehingga ada 12 pompa yang siap mengantisipasi saat air hujan telah mengakibatkan volume sungai meningkat.
Ditanya tentang penyebab banjir beberapa waktu lalu, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan banjir terjadi karena penyambung jalan masuk atau jembatan yang dibangun warga menggangu kelancaran saluran air.
"Kita koordinasikan dengan warga untuk membongkar beberapa diantaranya" imbuhnya.
Sementara itu dua alat berat juga telah diturunkan untuk membersihkan longsor tebing setinggi delapan meter dan panjang 25 mrter yang terjadi Jalan Cinde Raya Timur, Kelurahan Jomblang, Kota Semarang.
Selain membersihkan jalan dari reruntuhan tebing, alat berat milik PUPR Kota Semarang juga membersihkan reruntuhan menimpa empat rumah yang ada di bawahnya serta satu unit kendaraan yang sedang melintas.
"Mobil sudah dievakuasi dan rumah warga tertimbun longsoran juga sedang dibersihkan," kata Hendri Herbiyanto, Ketua RT setempat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Semarang: Mengantisipasi
bencana banjir saat cuaca ekstrem terjadi, Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengoptimalkan 12 pompa air di Sungai Tenggang dan Sringin untuk dioperasikan selama 24 jam.
Melansir
Media Indonesia, Rabu, 28 Desember 2022, ancaman terulangnya bencana banjir di Kota Semarang masih tinggi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan cuaca ekstrem terjadi hingga awal tahun 2023, di Jawa Tengah termasuk daerah Semarang.
Bencana banjir terjadi Senin, 26 Desember 2022, di beberapa wilayah Kota Semarang seperti Genuk, Muktiharjo Kidul, Tlogosari, Gebanganom dan Pasar Johar cukup mengejutkan, sehingga mengantisipasi
terulang kembali banjir serupa Pemerintah Kota Semarang lakukan antisipasi.
"Kita akan optimalkan 11 mesin pompa di Sungai Tenggang dan Sringin untuk mengantisipasi banjir saat cuaca ekstrem terjadi hingga awal tahun," kata Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Selain 11 pompa yang sudah ada yakni enam unit di Sungai Tenggang dan lima unit di Sungai Sringin, lanjut Heaverita Gunaryanti Rahayu, akan dilakukan
penambahan satu pompa air portabel sehingga ada 12 pompa yang siap mengantisipasi saat air hujan telah mengakibatkan volume sungai meningkat.
Ditanya tentang penyebab banjir beberapa waktu lalu, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan banjir terjadi karena penyambung jalan masuk atau jembatan yang dibangun warga menggangu kelancaran saluran air.
"Kita koordinasikan dengan warga untuk membongkar beberapa diantaranya" imbuhnya.
Sementara itu dua alat berat juga telah diturunkan untuk membersihkan longsor tebing setinggi delapan meter dan panjang 25 mrter yang terjadi Jalan Cinde Raya Timur, Kelurahan Jomblang, Kota Semarang.
Selain membersihkan jalan dari reruntuhan tebing, alat berat milik PUPR Kota Semarang juga membersihkan reruntuhan menimpa empat rumah yang ada di bawahnya serta satu unit kendaraan yang sedang melintas.
"Mobil sudah dievakuasi dan rumah warga tertimbun longsoran juga sedang dibersihkan," kata Hendri Herbiyanto, Ketua RT setempat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)