Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat warga meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue (DBD) ada 11 jiwa. Sementara, jumlah kasus sudah ribuan.
"Angka (kasus kematian per Agustus) kemarin ada 11 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie di Yogyakarta, Jumat, 30 September 2022.
Ia menerangkan jumlah kasus DBD sejak Januari hingga Agustus sebanyak 1.632 kasus. Kasus tertinggi ada di Kabupaten Bantul sebanyak 762.
Kemudian disusul Kabupaten Gunungkidul (391 kasus), Kabupaten Sleman (234 kasus), Kota Yogyakarta (125 kasus), dan Kabupaten Kulon Progo (120 kasus). 11 kematian akibat DBD tersebat di lima kabupaten/kota.
Kabupaten Bantul dan Gunungkidul masing-masing ada 3 kasus kematian akibat DBD. Kemudian, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta masing-masing 2 kasus, serta Kabupaten Sleman 1 kasus.
"Dari kasus (kematian) yang sudah terjadi case fatality-nya 0,67 persen," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan kasus kematian tetap berada di bawah 1 persen tahun ini. Sementara, angka kejadian atau insident rate (IR) berada pada posisi 42,47.
Baca: Jaga Kebersihan, Kasus DBD di Bangka Tengah Meningkat Jadi 195
"Laporan ini harapnya direspons oleh pemangku wilayah agar ada tindakan untuk menekan angka kasus," kata dia.
Selain jajaran pemerintah, pihaknya berharap masyarakat menjalankan dan menjaga gaya hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya dengan memastikan kebersihan lingkungan dari tempat pertumbuhan bibit-bibit nyamuk.
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) mencatat warga meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue
(DBD) ada 11 jiwa. Sementara, jumlah kasus sudah ribuan.
"Angka (kasus kematian per Agustus) kemarin ada 11 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie di Yogyakarta, Jumat, 30 September 2022.
Ia menerangkan jumlah kasus DBD sejak Januari hingga Agustus sebanyak 1.632 kasus. Kasus tertinggi ada di Kabupaten Bantul sebanyak 762.
Kemudian disusul Kabupaten Gunungkidul (391 kasus), Kabupaten Sleman (234 kasus), Kota Yogyakarta (125 kasus), dan Kabupaten Kulon Progo (120 kasus). 11 kematian akibat DBD tersebat di lima kabupaten/kota.
Kabupaten Bantul dan Gunungkidul masing-masing ada 3 kasus kematian akibat DBD. Kemudian, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta masing-masing 2 kasus, serta Kabupaten Sleman 1 kasus.
"Dari kasus (kematian) yang sudah terjadi
case fatality-nya 0,67 persen," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan kasus kematian tetap berada di bawah 1 persen tahun ini. Sementara, angka kejadian atau
insident rate (IR) berada pada posisi 42,47.
Baca:
Jaga Kebersihan, Kasus DBD di Bangka Tengah Meningkat Jadi 195
"Laporan ini harapnya direspons oleh pemangku wilayah agar ada tindakan untuk menekan angka kasus," kata dia.
Selain jajaran pemerintah, pihaknya berharap masyarakat menjalankan dan menjaga gaya hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya dengan memastikan kebersihan lingkungan dari tempat pertumbuhan bibit-bibit nyamuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)