Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida. (ANTARA/Heru Suyitno)
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida. (ANTARA/Heru Suyitno)

Sepekan, Gunung Merapi 14 Kali Keluarkan Awan Panas

Antara • 05 April 2021 20:10
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, awan panas Gunung Merapi keluar 14 kali dalam sepekan, yakni periode 26 Maret hingga 1 April 2021. Luncuran terjauh awan panas mencapai 1,8 kilometer di sektor barat daya. 
 
"Dalam rekaman seismogram (awan panas) dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 168 detik," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin, 5 April 2021. 
 
Setelah awan panas, ia melanjutkan, terjadi hujan abu tipis di sejumlah titik di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Beberapa lokasi itu yakni Ngadirojo, Stabelan, Takeran, Tlogolele, Selo, Pos Babadan, dan sekitar Pasar Talun. 

"Selain awan panas, guguran lava teramati sebanyak 158 kali dengan jarak luncur maksimal 1.100 meter ke arah barat daya dan 1 kali guguran lava pijar di kubah tengah," jelasnya. 
 
Baca juga: Pesanan GeNose C-19 Membeludak
 
Hanik menyampaikan, volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.060.000 meter kubik. Laju pertumbuhan kubah lava yakni 13.400 meter kubik per hari. Namun, volume kubah lava di bagian tengah kawah tidak teramati. 
 
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara per 1 April terhadap 25 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 70 meter," ungkapnya. 
 
Adapun kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam sepekan yakni gempa guguran awan panas 14 kali, gempa vulkanik dangkal 3 kali, gempa fase banyak 61 kali, gempa guguran 1.074 kali, genpa hembusan 16 kali, dan gempa tektonik 6 kali. Menurut dia, intensitas kegempaan pada periode pekan ini lebih rendah dibandingkan pekan lalu. 
 
Sampai saat ini, Gunung Merapi masih berstatus siaga. Jarak aman aktivitas manusia di luar radius lima kilometer dari puncak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan