Sleman: Pengungsi erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membutuhkan lebih banyak masker medis atau masker bedah sekali pakai karena banyak yang merupakan lansia dan cukup kesulitan untuk mencuci masker kain.
"Kalau pakai masker kain, ini yang lansia akan kerepotan untuk mencucinya. Masker kain kan setiap tiga jam harus ganti. Jadi akan lebih efektif jika memakai masker medis," kata Panewu (Camat) Cangkringan Pramono, di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu, 11 November 2020.
Menurut dia, pihaknya saat ini sangat kekurangan masker medis. Sehingga diharapkan ada bantuan berupa masker medis dalam jumlah yang banyak.
"Harapannya jika masker medis mencukupi, setiap pagi dapat disediakan masker medis bagi para pengungsi, terutama untuk yang lansia," ungkapnya.
Baca juga: Pengalihan Lalin Jalan KH Noer Ali Bekasi sampai Januari 2021
Ia mengungkapkan dengan ketersediaan masker medis yang mencukupi, pengungsi dapat setiap hari ganti masker.
"Masker kain paling lama tiga jam harus ganti, kemudian harus sering dicuci itu menurut kami sangat merepotkan pengungsi terutama simbah-simbah (lansia). Makanya harapan kami setiap pagi harus disediakan masker medis," ujar dia.
Pramono mengatakan, upaya ini untuk efektivitas dalam pencegahan penyebaran covid-19 di barak pengungsian.
"Selain sudah dibuat sekat dengan papan untuk masing-masing pengungsi, saat ini ketersediaan sabun cuci tangan juga sudah sangat mencukupi. Harapannya tidak ada penyebaran korona di barak pengungsian Merapi," jelasnya.
Sleman: Pengungsi erupsi
Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membutuhkan lebih banyak masker medis atau masker bedah sekali pakai karena banyak yang merupakan lansia dan cukup kesulitan untuk mencuci masker kain.
"Kalau pakai masker kain, ini yang lansia akan kerepotan untuk mencucinya. Masker kain kan setiap tiga jam harus ganti. Jadi akan lebih efektif jika memakai masker medis," kata Panewu (Camat) Cangkringan Pramono, di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu, 11 November 2020.
Menurut dia, pihaknya saat ini sangat kekurangan masker medis. Sehingga diharapkan ada bantuan berupa masker medis dalam jumlah yang banyak.
"Harapannya jika masker medis mencukupi, setiap pagi dapat disediakan masker medis bagi para pengungsi, terutama untuk yang lansia," ungkapnya.
Baca juga:
Pengalihan Lalin Jalan KH Noer Ali Bekasi sampai Januari 2021
Ia mengungkapkan dengan ketersediaan masker medis yang mencukupi, pengungsi dapat setiap hari ganti masker.
"Masker kain paling lama tiga jam harus ganti, kemudian harus sering dicuci itu menurut kami sangat merepotkan pengungsi terutama simbah-simbah (lansia). Makanya harapan kami setiap pagi harus disediakan masker medis," ujar dia.
Pramono mengatakan, upaya ini untuk efektivitas dalam pencegahan penyebaran covid-19 di barak pengungsian.
"Selain sudah dibuat sekat dengan papan untuk masing-masing pengungsi, saat ini ketersediaan sabun cuci tangan juga sudah sangat mencukupi. Harapannya tidak ada penyebaran korona di barak pengungsian Merapi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)