Malang: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang (RSSA), Kota Malang, Jawa Timue, menyatakan tingkat okupansi atau keterisian ruang isolasi untuk penanganan pasien konfirmasi positif covid-19 mencapai lebih dari 85%.
"Tingkat keterisian bed beberapa hari terakhir ini sangat tinggi, lebih dari 85 persen. Artinya, ruang perawatan atau ruang isolasi itu penuh," kata Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo, Sabtu, 19 Desember 2020.
Sebelumnya beredar kabar di media sosial, RSSA Malang penuh dengan pasien covid-19. Dony mengaku belum bisa memastikan sumber kabar tersebut.
"Foto-foto itu mungkin diambil pada saat terjadi stagnasi pasien di IGD Incovid, sehingga melebar. Pada saat ruangan penanganan penuh, pasien yang ada di IGD tidak bisa masuk ruang perawatan," ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Kaji Hasil Rapid Test Antigen Jadi Syarat Masuk Sulsel
Dony menyebutkan RSSA berupaya menambah kapasitas penanganan pasien terkonfirmasi positif covid-19, hingga 53 unit tempat tidur.
"Selain itu, kami juga melakukan modifikasi IGD Incovid. Yang standarnya 20 bed menjadi 30 bed," imbuh dia.
Dony pun meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan khususnya pada saat melakukan aktivitas di luar rumah.
"Kita tahu setelah ini ada libur panjang, jangan sampai ini jadi bumerang bagi kita. Kami dari tenaga kesehatan berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan," jelasnya.
Malang: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang (RSSA), Kota Malang, Jawa Timue, menyatakan tingkat okupansi atau keterisian
ruang isolasi untuk penanganan pasien konfirmasi positif covid-19 mencapai lebih dari 85%.
"Tingkat keterisian bed beberapa hari terakhir ini sangat tinggi, lebih dari 85 persen. Artinya, ruang perawatan atau ruang isolasi itu penuh," kata Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo, Sabtu, 19 Desember 2020.
Sebelumnya beredar kabar di media sosial, RSSA Malang penuh dengan pasien covid-19. Dony mengaku belum bisa memastikan sumber kabar tersebut.
"Foto-foto itu mungkin diambil pada saat terjadi stagnasi pasien di IGD Incovid, sehingga melebar. Pada saat ruangan penanganan penuh, pasien yang ada di IGD tidak bisa masuk ruang perawatan," ungkapnya.
Baca juga:
Gubernur Kaji Hasil Rapid Test Antigen Jadi Syarat Masuk Sulsel
Dony menyebutkan RSSA berupaya menambah kapasitas penanganan pasien terkonfirmasi positif covid-19, hingga 53 unit tempat tidur.
"Selain itu, kami juga melakukan modifikasi IGD Incovid. Yang standarnya 20 bed menjadi 30 bed," imbuh dia.
Dony pun meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan khususnya pada saat melakukan aktivitas di luar rumah.
"Kita tahu setelah ini ada libur panjang, jangan sampai ini jadi bumerang bagi kita. Kami dari tenaga kesehatan berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
