Solo: Pemkot Solo menyediakan dua rumah karantina bagi orang tanpa gejala (OTG) yang terpapar covid-19. Hal itu dilakukan menyusul semakin banyaknya jumlah OTG yang melakukan isolasi mandiri.
"OTG yang wajib melakukan isolasi mandiri, namun di rumahnya tidak memadai untuk melakukan itu nanti langsung ditarik ke rumah karantina OTG," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, di Solo, Jumat, 18 Desember 2020.
Baca: Lampung Selatan Anggarkan Rp1 Miliar untuk Vaksinasi Covid-19
Dia menjelaskan kedua rumah karantina bagi OTG tersebut yaitu di Asrama Haji Donohudan dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSD) Prof Dr Soeharso Solo. Penggunaan gedung BBRSD Prof Dr Soeharso Solo sendiri masih dalam proses lantaran Pemkot Solo masih menunggu surat balasan dari Kemensos.
Sedangkan Asrama Haji Donohudan telah digunakan sebagai rumah karantina bagi OTG sejak satu pekan terakhir. Puluhan OTG telah dikarantina di lokasi tersebut.
"Jadi OTG yang dikarantina di sana jika di rumahnya tidak memadai untuk isolasi mandiri. Misalnya rumahnya kecil, sedangkan anggota keluarganya banyak. Atau rumahnya kecil dan berada di lingkungan padat," jelasnya.
Tidak hanya sebagai lokasi karantina bagi OTG dari Kota Solo, Asrama Haji Donohudan yang berada di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali tersebut juga dapat digunakan sebagai lokasi karantina bagi OTG dari kabupaten di sekitar Kota Solo.
Asrama Haji Donohudan sendiri memiliki kapasitas 837 tempat tidur. Fasilitas yang biasa digunakan ketika musim haji di lokasi tersebut juga siap dimanfaatkan pasien yang diisolasi.
Solo: Pemkot Solo menyediakan dua rumah karantina bagi orang tanpa gejala (OTG) yang terpapar
covid-19. Hal itu dilakukan menyusul semakin banyaknya jumlah OTG yang melakukan isolasi mandiri.
"OTG yang wajib melakukan isolasi mandiri, namun di rumahnya tidak memadai untuk melakukan itu nanti langsung ditarik ke rumah karantina OTG," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, di Solo, Jumat, 18 Desember 2020.
Baca:
Lampung Selatan Anggarkan Rp1 Miliar untuk Vaksinasi Covid-19
Dia menjelaskan kedua rumah karantina bagi OTG tersebut yaitu di Asrama Haji Donohudan dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSD) Prof Dr Soeharso Solo. Penggunaan gedung BBRSD Prof Dr Soeharso Solo sendiri masih dalam proses lantaran Pemkot Solo masih menunggu surat balasan dari Kemensos.
Sedangkan Asrama Haji Donohudan telah digunakan sebagai rumah karantina bagi OTG sejak satu pekan terakhir. Puluhan OTG telah dikarantina di lokasi tersebut.
"Jadi OTG yang dikarantina di sana jika di rumahnya tidak memadai untuk isolasi mandiri. Misalnya rumahnya kecil, sedangkan anggota keluarganya banyak. Atau rumahnya kecil dan berada di lingkungan padat," jelasnya.
Tidak hanya sebagai lokasi karantina bagi OTG dari Kota Solo, Asrama Haji Donohudan yang berada di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali tersebut juga dapat digunakan sebagai lokasi karantina bagi OTG dari kabupaten di sekitar Kota Solo.
Asrama Haji Donohudan sendiri memiliki kapasitas 837 tempat tidur. Fasilitas yang biasa digunakan ketika musim haji di lokasi tersebut juga siap dimanfaatkan pasien yang diisolasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)