Jakarta: Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Surya Tjandra, menuturkan, pihaknya mengizinkan tanah relokasi untuk korban bencana tanah longsor di Desa Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dibangun permukiman.
Salah satu opsi tempat untuk relokasi tersebut berada di Desa Tegalmanggung. Namun, lanjut Surya, untuk membangun kembali permukiman warga ada ketentuan yang harus dipatuhi.
"Memang boleh membangun pemukiman di sini, akan tetapi dengan syarat-syarat yang ketat," ujar Surya, Kamis, 21 Januari 2021.
Dia meninjau langsung lokasi terdampak bencana tanah longsor tersebut. Kerja keras Pemprov Jawa Barat melakukan penanganan korban bencana di Desa Cimanggung diapresiasi oleh Surya.
Menurutnya, pemprov sudah bergerak cepat dan berperan aktif dalam menyelamatkan korban dari bencana alam tersebut.
Baca juga: Gedung Kampus yang Rusak Akibat Gempa di Mamuju Dirobohkan
"Aplikasi penanganan di lapangan sangat cepat sehingga para korban bisa direlokasi," ungkapnya.
Surya mengatakan, Kementerian ATR/BPN akan terus bekerja sama dengan Pemda yang daerahnya terdampak bencana alam, guna memperbaiki penataan ruang.
"Kita akan coba bahu membahu untuk membereskan penataan ruang. Kita lakukan pengendalian atas tata ruang tersebut dan kita tegakkan aturannya," tegas dia.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan longsor Sumedang berhasil menemukan seluruh korban meninggal pada Senin, 18 Januari 2021.
"Total korban meninggal yang berhasil ditemukan mencapai 40 jiwa, data ini sesuai dengan laporan warga yang kehilangan keluarga dan kerabatnya akibat kejadian longsor tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Selasa, 19 Januari 2021. (Insi Nantika Jelita)
Jakarta: Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Surya Tjandra, menuturkan, pihaknya mengizinkan
tanah relokasi untuk korban bencana tanah longsor di Desa Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dibangun permukiman.
Salah satu opsi tempat untuk relokasi tersebut berada di Desa Tegalmanggung. Namun, lanjut Surya, untuk membangun kembali permukiman warga ada ketentuan yang harus dipatuhi.
"Memang boleh membangun pemukiman di sini, akan tetapi dengan syarat-syarat yang ketat," ujar Surya, Kamis, 21 Januari 2021.
Dia meninjau langsung lokasi terdampak bencana tanah longsor tersebut. Kerja keras Pemprov Jawa Barat melakukan penanganan korban bencana di Desa Cimanggung diapresiasi oleh Surya.
Menurutnya, pemprov sudah bergerak cepat dan berperan aktif dalam menyelamatkan korban dari bencana alam tersebut.
Baca juga:
Gedung Kampus yang Rusak Akibat Gempa di Mamuju Dirobohkan
"Aplikasi penanganan di lapangan sangat cepat sehingga para korban bisa direlokasi," ungkapnya.
Surya mengatakan, Kementerian ATR/BPN akan terus bekerja sama dengan Pemda yang daerahnya terdampak bencana alam, guna memperbaiki penataan ruang.
"Kita akan coba bahu membahu untuk membereskan penataan ruang. Kita lakukan pengendalian atas tata ruang tersebut dan kita tegakkan aturannya," tegas dia.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan longsor Sumedang berhasil menemukan seluruh korban meninggal pada Senin, 18 Januari 2021.
"Total korban meninggal yang berhasil ditemukan mencapai 40 jiwa, data ini sesuai dengan laporan warga yang kehilangan keluarga dan kerabatnya akibat kejadian longsor tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Selasa, 19 Januari 2021. (Insi Nantika Jelita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)