Nganjuk: Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian pasien covid-19. Tenda darurat sengaja didirikan untuk mengantisipasi lonjakan pasien covid-19.
"Kapasitas hunian rumah sakit rujukan di Nganjuk dan rumah sakit darurat saat ini sudah melebihi kapasitas. Untuk itu RSUD Nganjuk dan Kertosono mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian pasien covid-19," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Hendriyanto, di Nganjuk, Jawa Timur, Minggu, 27 Desember 2020.
Ia mengungkapkan kapasitas di RSUD Nganjuk untuk merawat pasien covid-19 adalah 76 tempat tidur, RSUD Kertosono 26 tempat tidur, RS Bhayangkara Nganjuk 20 tempat tidur, dan rumah sakit darurat 50 tempat tidur. Saat ini sudah melebihi kapasitas.
Dia menerangkan, perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Nganjuk terus meningkat. Hingga Sabtu, 26 Desember 2020, jumlah suspek mencapai 762, probable 22, yang terkonfirmasi positif 1.047 orang.
Baca: RSD Wisma Atlet Rawat 3.361 Pasien Covid-19
Selain itu, yang masih dirawat 87 orang, yang sudah sembuh 855 orang, yang meninggal 105 orang, dan kontak erat mencapai 6.769 orang. Pihaknya memperkirakan kasus pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 bertambah, karena jumlah kontak erat yang cukup tinggi.
"Kontak erat cukup tinggi, berpotensi untuk menambah jumlah yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan evaluasi, diketahui banyak yang terkonfirmasi dari kontak erat dan konfirmasi tanpa gejala. Ini menandakan masih banyaknya penularan dari orang yang membawa virus tanpa diketahui gejalanya," terangnya.
Pihaknya meminta agar warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yakni 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak demi keselamatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Selain itu, perangkat desa, Babinsa serta Bhabinkamtibmas diharapkan turut aktif sebagai ujung tombak pengawasan para pemudik yang berpotensi menyebarkan covid-19.
"Deteksi dini dan mengantisipasi apabila di lingkungan ada yang terkonfirmasi positif. Dari perangkat desa, kelurahan, Babinsa serta Bhabinkamtibmas sangat diharapkan sebagai ujung tombak pengawasan terhadap para pemudik, pendatang yang berpotensi menyebarkan covid-19," kata dia.
Nganjuk: Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian pasien covid-19. Tenda darurat sengaja didirikan untuk mengantisipasi lonjakan pasien
covid-19.
"Kapasitas hunian rumah sakit rujukan di Nganjuk dan rumah sakit darurat saat ini sudah melebihi kapasitas. Untuk itu RSUD Nganjuk dan Kertosono mendirikan tenda darurat untuk menambah kapasitas hunian pasien covid-19," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Hendriyanto, di Nganjuk, Jawa Timur, Minggu, 27 Desember 2020.
Ia mengungkapkan kapasitas di RSUD Nganjuk untuk merawat pasien covid-19 adalah 76 tempat tidur, RSUD Kertosono 26 tempat tidur, RS Bhayangkara Nganjuk 20 tempat tidur, dan rumah sakit darurat 50 tempat tidur. Saat ini sudah melebihi kapasitas.
Dia menerangkan, perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Nganjuk terus meningkat. Hingga Sabtu, 26 Desember 2020, jumlah
suspek mencapai 762,
probable 22, yang terkonfirmasi positif 1.047 orang.
Baca: RSD Wisma Atlet Rawat 3.361 Pasien Covid-19
Selain itu, yang masih dirawat 87 orang, yang sudah sembuh 855 orang, yang meninggal 105 orang, dan kontak erat mencapai 6.769 orang. Pihaknya memperkirakan kasus pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 bertambah, karena jumlah kontak erat yang cukup tinggi.
"Kontak erat cukup tinggi, berpotensi untuk menambah jumlah yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan evaluasi, diketahui banyak yang terkonfirmasi dari kontak erat dan konfirmasi tanpa gejala. Ini menandakan masih banyaknya penularan dari orang yang membawa virus tanpa diketahui gejalanya," terangnya.
Pihaknya meminta agar warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku yakni 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak demi keselamatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Selain itu, perangkat desa, Babinsa serta Bhabinkamtibmas diharapkan turut aktif sebagai ujung tombak pengawasan para pemudik yang berpotensi menyebarkan covid-19.
"Deteksi dini dan mengantisipasi apabila di lingkungan ada yang terkonfirmasi positif. Dari perangkat desa, kelurahan, Babinsa serta Bhabinkamtibmas sangat diharapkan sebagai ujung tombak pengawasan terhadap para pemudik, pendatang yang berpotensi menyebarkan covid-19," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)