Brebes: Masyarakat di Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah, memanfaatkan pohon bambu untuk membuat kerajinan berupa alat-alat dapur. Salah satunya boboko atau tempat nasi. Pembuatan kerajinan baboko dari bambu ini pun membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sana.
Desa Bangbayang berada di lokasi dataran tinggi dan dipenuhi dengan pohon bambu. Masyarakat yang sebagian besar ibu rumah tangga memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah pendapatan.
Permintaan terhadap boboko meningkat saat musim hajatan. Selain itu, bambu sebagai bahan baku Boboko dapat diambil dari hutan sekitar desa.
"Dari hutan, ngambil. Kadang beli, kadang punya sendiri (bambunya)," kata Sarofah, perajin boboko, dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Rabu, 27 Oktober 2021.
Satu buah boboko yang terbuat dari kulit bambu dijual dengan harga Rp10 ribu. Sedangkan yang terbuat dari bagian dalam bambu dibanderol Rp8 ribu. Harga jual semakin naik pada musim hajatan.
Baca: Omahlilitan, UMKM Tali Temali yang Terus Bertahan di Tengah Pandemi
Pandemi covid-19 menyebabkan acara hajatan menurun. Hal ini pun berdampak langsung terhadap perajin boboko di Desa Bangbayang.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan permodalan bagi para perajin boboko. Selain itu, bantuan pemasaran juga diperlukan agar penjualan boboko dapat meluas, tidak hanya di Kabupaten Brebes. (Widya Finola Ifani Putri)
Brebes: Masyarakat di Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah, memanfaatkan pohon bambu untuk membuat
kerajinan berupa alat-alat dapur. Salah satunya boboko atau tempat nasi. Pembuatan kerajinan baboko dari bambu ini pun membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sana.
Desa Bangbayang berada di lokasi dataran tinggi dan dipenuhi dengan pohon bambu. Masyarakat yang sebagian besar ibu rumah tangga memanfaatkan kondisi tersebut untuk menambah pendapatan.
Permintaan terhadap boboko meningkat saat musim hajatan. Selain itu, bambu sebagai bahan baku Boboko dapat diambil dari hutan sekitar desa.
"Dari hutan, ngambil. Kadang beli, kadang punya sendiri (bambunya)," kata Sarofah, perajin boboko, dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Rabu, 27 Oktober 2021.
Satu buah boboko yang terbuat dari kulit bambu dijual dengan harga Rp10 ribu. Sedangkan yang terbuat dari bagian dalam bambu dibanderol Rp8 ribu. Harga jual semakin naik pada musim hajatan.
Baca:
Omahlilitan, UMKM Tali Temali yang Terus Bertahan di Tengah Pandemi
Pandemi covid-19 menyebabkan acara hajatan menurun. Hal ini pun berdampak langsung terhadap perajin boboko di Desa Bangbayang.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan permodalan bagi para perajin boboko. Selain itu, bantuan pemasaran juga diperlukan agar penjualan boboko dapat meluas, tidak hanya di Kabupaten Brebes.
(Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)