Cirebon : Satgas Covid 19 Kota Cirebon, melakukan uji petik pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dari hasil uji petik tersebut, satu siswa dinyatakan positif covid 19.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, terkonfirmasi positif, merupakan satu siswa dari 100 siswa yang dilakukan uji petik.
"Dinkes langsung melakukan pelacakan siswa tersebut," kata Agus, Selasa 26 Oktober 2021.
Agus menuturkan, pihaknya masih mengawasi perkembangan dari kasus tersebut. Siswa itu terkonfirmasi positif tanpa gejala.
Meski ditemukan kasus positif, proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap berjalan. Menurutnya, jumlah siswa yang positif hanya satu persen dari jumlah siswa yang dilakukan uji petik.
Baca: Muncul Klaster di Sekolah, Pemkot Surakarta Siapkan Lokasi Isolasi Terpusat
"Tetap dilanjutkan, hanya prokes lebih diperketat sebagai antisipasi muncul klaster baru," ujarnya.
Dia menambahkan, uji petik dilakukan secara acak di sekolah SD,SMP dan SMA. Para siswa akan dites PCR untuk memastikan tidak terpapar covid-19.
"Uji petik hanya sebagai sampel untuk memastikan PTM berjalan dengan baik," tambahnya.
Hasil evaluasi dengan Disdik, Kementerian Agama dan Cabang Dinas Pendidikan X Jabar, Agus mengeklaim proses PTM berjalan dengan baik. "Hasil evaluasi sudah bagus baik dari sistem PTM dan prokesnya," tutur dia.
Cirebon : Satgas Covid 19 Kota Cirebon, melakukan uji petik pelaksanaan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dari hasil uji petik tersebut, satu siswa dinyatakan positif covid 19.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, terkonfirmasi positif, merupakan satu siswa dari 100 siswa yang dilakukan uji petik.
"Dinkes langsung melakukan pelacakan siswa tersebut," kata Agus, Selasa 26 Oktober 2021.
Agus menuturkan, pihaknya masih mengawasi perkembangan dari kasus tersebut. Siswa itu terkonfirmasi positif tanpa gejala.
Meski ditemukan kasus positif, proses
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap berjalan. Menurutnya, jumlah siswa yang positif hanya satu persen dari jumlah siswa yang dilakukan uji petik.
Baca: Muncul Klaster di Sekolah, Pemkot Surakarta Siapkan Lokasi Isolasi Terpusat
"Tetap dilanjutkan, hanya prokes lebih diperketat sebagai antisipasi muncul klaster baru," ujarnya.
Dia menambahkan, uji petik dilakukan secara acak di sekolah SD,SMP dan SMA. Para siswa akan dites PCR untuk memastikan tidak terpapar covid-19.
"Uji petik hanya sebagai sampel untuk memastikan PTM berjalan dengan baik," tambahnya.
Hasil evaluasi dengan Disdik, Kementerian Agama dan Cabang Dinas Pendidikan X Jabar, Agus mengeklaim proses PTM berjalan dengan baik. "Hasil evaluasi sudah bagus baik dari sistem PTM dan prokesnya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)