Jepara: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, membantah pihaknya menerima uang 'mahar' dari salah satu peserta penjaringan bakal calon bupati Jepara.
Sebelumnya, santer beredar kabar jika DPD NasDem memperoleh uang mahar bernilai fantastis hingga miliaran rupiah dan dibagikan kepada kader-kader partai yang lain. Uang mahar tersebut dikabarkan menjadi alat memuluskan jalan salah satu calon bupati agar menerima rekomendasi partai.
"Ya tidak benar itu, wah kacau," kata Ketua DPD NasDem Jepara, Pratikno, Selasa, 7 Mei 2024.
Baginya, kabar tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan sebuah fitnah. Pratikno pun tak segan akan membawa hal itu ke ranah hukum.
"Itu fitnah dari mana itu? Ngawur itu ya. Itu sangat sembrono. Nanti tak kasuskan kalau yang memfitnah itu," tegas Pratikno.
Pratikno menjelaskan tak ada uang mahar bagi pendaftar penjaringan kepala daerah untuk kontestasi Pilkada 2024. Rekrutmen digelar secara terbuka baik bagi kader maupun eksternal partai.
"Nasdem terbuka jadi tidak istilahnya harus kader, nonkader diakomodasi," ujar dia.
DPD NasDem pun membuka pendaftaran penjaringan calon bupati dan wakil bupati jepara dari tanggal 1-7 Mei 2024.
"Mekanisme sesuai PO (peraturan Organisasi) DPP kita tampung semua pendaftar. Setelah itu, kita saring kita koordinasikan kemudian ada tahapan tanggal 10 dokunen dikirim ke DPW (Dewan Pimpinan Wilayah), kemudian DPW dikirim ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," terang Pratikno.
Hingga Senin, 6 Mei 2024, DPD NasDem telah menerima 5 pendaftar penjaringan. 4 pendaftar bakal calon bupati yakni Witiarso Utomo, KH Akhmad Mundoffar, Luluk Agus Yulianto, dan Farisal Adib. Sementara 1 yang mnedaftar bakal calon wakil bupati yakni Muhammad Ibnu Hajar.
Jepara: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, membantah pihaknya
menerima uang 'mahar' dari salah satu peserta penjaringan bakal calon bupati Jepara.
Sebelumnya, santer beredar kabar jika DPD NasDem memperoleh uang mahar bernilai fantastis hingga miliaran rupiah dan dibagikan kepada kader-kader partai yang lain. Uang mahar tersebut dikabarkan menjadi alat memuluskan jalan salah satu calon bupati agar menerima rekomendasi partai.
"Ya tidak benar itu, wah kacau," kata Ketua DPD NasDem Jepara, Pratikno, Selasa, 7 Mei 2024.
Baginya, kabar tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan sebuah fitnah. Pratikno pun tak segan akan membawa hal itu ke ranah hukum.
"Itu fitnah dari mana itu? Ngawur itu ya. Itu sangat sembrono. Nanti tak kasuskan kalau yang memfitnah itu," tegas Pratikno.
Pratikno menjelaskan tak ada uang mahar bagi pendaftar penjaringan kepala daerah untuk kontestasi Pilkada 2024. Rekrutmen digelar secara terbuka baik bagi kader maupun eksternal partai.
"Nasdem terbuka jadi tidak istilahnya harus kader, nonkader diakomodasi," ujar dia.
DPD NasDem pun membuka pendaftaran penjaringan calon bupati dan wakil bupati jepara dari tanggal 1-7 Mei 2024.
"Mekanisme sesuai PO (peraturan Organisasi) DPP kita tampung semua pendaftar. Setelah itu, kita saring kita koordinasikan kemudian ada tahapan tanggal 10 dokunen dikirim ke DPW (Dewan Pimpinan Wilayah), kemudian
DPW dikirim ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," terang Pratikno.
Hingga Senin, 6 Mei 2024, DPD NasDem telah menerima 5 pendaftar penjaringan. 4 pendaftar bakal calon bupati yakni Witiarso Utomo, KH Akhmad Mundoffar, Luluk Agus Yulianto, dan Farisal Adib. Sementara 1 yang mnedaftar bakal calon wakil bupati yakni Muhammad Ibnu Hajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
