Buya Syakur. (Foto: tangkapan layar Youtube KH Buya Syakur Yasin MA)
Buya Syakur. (Foto: tangkapan layar Youtube KH Buya Syakur Yasin MA)

Ulama Kharismatik Indramayu Buya Syakur Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Putri Purnama Sari • 17 Januari 2024 13:37
Jakarta: Ulama kharismatik asal Indramayu sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Cadangpinggan, KH Buya Syakur dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Rabu, 17 Januari 2024.
 
Buya Syakur menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 02.00 WIB.
 
"Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah," demikian bunyi keterangan tersebut dikuti dari laman NU Online.

Buya Syakur meninggal di usia 75 tahun. Menurut keterangan dokter, Buya mengalami gagal jantung dan ginjal. Jenazah Buya Syakur diketahui sudah dimakamkan di sekitar lokasi ponpes pada pukul 10.00 WIB.
 
Baca juga: Ribuan Ulama dan Relawan di Priangan Timur Gelar Konsolidasi Pemenangan AMIN
 

Profil Buya Syakur

Buya Syakur lahir pada 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
 
Sosok Buya Syakur dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat. Pengajiannya yang rutin diikuti oleh lintas kalangan, baik secara luring di pesantren asuhannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu maupun secara daring melalui kanal Youtubenya.
 
Semasa hidupnya, Buya Syakur menempuh pendidikan selama belasan tahun di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Pengalamannya menimba ilmu di pesantren membuat Buya Syakur mahir berbahasa Arab.
 
Setelah itu, pada tahun 1971, ia dikirim untuk belajar di sejumlah negara di Timur Tengah salah satunya adalah Kairo, Mesir. Disana, Buya juga pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kairo.
 
Baca juga: Ibunda Maxime Bouttier Meninggal di Rumah Luna Maya, Ini Kronologinya

Pada 1977, Buya menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, ia menyelesaikan pendidikan sastra Arab. Pada tahun 1981, ia menyelesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, ia sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.
 
Bahkan, sebelum kembali ke tanah air, Buya Syakur juga sempat menempuh pendidikan di London. Kemudian pada tahun 1991, Syakur kembali ke Indonesia.
 
Sejak saat itu, ia fokus untuk berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu. Ia kemudian mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000 dan pondok pesantrennya pada tahun 2006.
 
Pengajiannya kerap diikuti masyarakat lintas kalangan, baik secara tatap muka langsung di pesantren asuhannya, maupun secara online di kanal YouTube-nya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan