Kupang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menangani dua isu penting. Keduanya adalah menurunkan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, serta menanggulangi stunting atau tengkes.
"Kami menggandeng BKKBN dalam upaya menanggulangi kemiskinan berbasis keluarga," kata Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.
Dia mengatakan kemiskinan erat kaitannya dengan tingginya jumlah kelahiran, terutama pada kelompok masyarakat menengah ke bawah. Jumlah anggota keluarga yang tidak dibarengi dengan pendapatan keluarga, menyulitkan anak-anak bertumbuh dan berkembang secara optimal.
"Sehingga, berpotensi menjadi anak-anak stunting," kata Ayodhia.
Tekankan program Bangga Kencana
Pemprov NTT menekankan pentingnya program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Program ini merupakan program wajib non-pelayanan dasar yang harus dilaksanakan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota.
Ayodhia berharap BKKBN turut serta menyukseskan program Bangga Kencana di NTT. Memastikan program berjalan baik dan capaiannya meningkat dari waktu ke waktu.
"Termasuk penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non-fisik, terutama yang berkaitan dengan menu percepatan penurunan stunting," kata dia.
Program Bangga Kencana BKKBN berperan penting menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hal ini karena proram KB dapat membantu menghindarkan ibu dari rrsiko 4Terlalu, yaitu Terlalu Muda, hamil sebelum usia 21 tahun; Terlalu Tua, hamil di atas usia 35 tahun; Terlalu Dekat, jarak kelahiran minimal 3 tahun; dan Terlalu Banyak, jumlah anak lebih dari dua.
BKKBN kukuhkan pejabat baru
Kepala BKBBN dr Hasto Wardoyo mengukuhkan pejabat baru, yakni dr Dadi Ahmad Roswandi sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT. Pengukuhan dilakukan di Aula Fernandes, Gedung Sasando, NTT.
Dalam sambutan yang disampaikan Plt Deputi KB-KR, Marianus Mau Kuru, Kepala BKKBN NTT diminta untuk dan berkolaborasi dengan Pempov NTT dalam memajukan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) secara baik dan apik.
"Kami berharap agar BKKBN NTT terus bersinergi dengan semua unsur dalam upaya percepatan penurunan stunting di NTT," kata Marianus.
Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN NTT merupakan siklus dan bagian dari manajemen pegawai negeri sipil (PNS) untuk pengembangan karier. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
"Dadi diharapkan menciptakan kreativitas, inovasi, dan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh keluarga dan masyarakat di NTT," kata Marianus.
Kupang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menangani dua isu penting. Keduanya adalah menurunkan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, serta menanggulangi
stunting atau tengkes.
"Kami menggandeng BKKBN dalam upaya menanggulangi kemiskinan berbasis keluarga," kata Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.
Dia mengatakan kemiskinan erat kaitannya dengan tingginya jumlah kelahiran, terutama pada kelompok masyarakat menengah ke bawah. Jumlah anggota keluarga yang tidak dibarengi dengan pendapatan keluarga, menyulitkan anak-anak bertumbuh dan berkembang secara optimal.
"Sehingga, berpotensi menjadi anak-anak stunting," kata Ayodhia.
Tekankan program Bangga Kencana
Pemprov NTT menekankan pentingnya program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Program ini merupakan program wajib non-pelayanan dasar yang harus dilaksanakan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota.
Ayodhia berharap BKKBN turut serta menyukseskan program Bangga Kencana di NTT. Memastikan program berjalan baik dan capaiannya meningkat dari waktu ke waktu.
"Termasuk penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non-fisik, terutama yang berkaitan dengan menu percepatan penurunan stunting," kata dia.
Program Bangga Kencana BKKBN berperan penting menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hal ini karena proram KB dapat membantu menghindarkan ibu dari rrsiko 4Terlalu, yaitu Terlalu Muda, hamil sebelum usia 21 tahun; Terlalu Tua, hamil di atas usia 35 tahun; Terlalu Dekat, jarak kelahiran minimal 3 tahun; dan Terlalu Banyak, jumlah anak lebih dari dua.
BKKBN kukuhkan pejabat baru
Kepala BKBBN dr Hasto Wardoyo mengukuhkan pejabat baru, yakni dr Dadi Ahmad Roswandi sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT. Pengukuhan dilakukan di Aula Fernandes, Gedung Sasando, NTT.
Dalam sambutan yang disampaikan Plt Deputi KB-KR, Marianus Mau Kuru, Kepala BKKBN NTT diminta untuk dan berkolaborasi dengan Pempov NTT dalam memajukan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) secara baik dan apik.
"Kami berharap agar BKKBN NTT terus bersinergi dengan semua unsur dalam upaya percepatan penurunan stunting di NTT," kata Marianus.
Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN NTT merupakan siklus dan bagian dari manajemen pegawai negeri sipil (PNS) untuk pengembangan karier. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
"Dadi diharapkan menciptakan kreativitas, inovasi, dan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh keluarga dan masyarakat di NTT," kata Marianus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)