Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah meminta seluruh mahasiswa yang sedang studi di Kota Makassar, untuk tidak mudik. Hal itu mengantisipasi penyebaran covid-19 (korona) lebih meluas.
"Kami sampaikan ke adik-adik mahasiswa kita terutama yang ada di Makassar. Kalau bisa saat Ramadan dan Lebaran tradisi mudik tidak dilakukan dulu," kata, Nurdin Abdullah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 3 April 2020.
Mantan Bupati Bantaeng menyampaikan imbauan ini untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 di masyarakat. Dikhawatirkan, mahasiswa dari kota-kota besar seperti Makassar membawa virus ke daerah asalnya.
"Jadi, tidak pulang kampung saja sudah membantu kita," katanya.
Begitupun sebaliknya, meskipun warga yang pulang kampung tidak membawa virus, namun dikhawatirkan mereka akan membawa virus saat kembali lagi ke perantauannya.
Baca: Pemudik di Sidoarjo Dipastikan Jalani Tes Kesehatan
"Kalau pun dia tidak membawa penyakit dari sini, tapi bisa sebaliknya. Mereka bawa dari sana (kampung) ke sini," jelasnya.
Perguruan tinggi juga diharapkan dapat menyosialisasikan agar mahasiswanya menunda untuk mudik. Ini juga dalam rangka melindungi keluarga mereka masing-masing.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, menjelaskan, dari 66 pasien positif covid-19, didominasi di bawa dari luar wilayah. Angkanya mencapai 65 persen.
"Apa yang dimaksud imported transmission, adalah dia yang sudah positif dari luar, jadi dia tidak transmisi di dalam (satu wilayah). Kemudian 35 persen itu lokal transmission, artinya ada 35 persen yang didapat karena interaksinya di dalam daerah Sulsel," jelasnya.
Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah meminta seluruh mahasiswa yang sedang studi di Kota Makassar, untuk tidak mudik. Hal itu mengantisipasi penyebaran covid-19 (korona) lebih meluas.
"Kami sampaikan ke adik-adik mahasiswa kita terutama yang ada di Makassar. Kalau bisa saat Ramadan dan Lebaran tradisi mudik tidak dilakukan dulu," kata, Nurdin Abdullah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 3 April 2020.
Mantan Bupati Bantaeng menyampaikan imbauan ini untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 di masyarakat. Dikhawatirkan, mahasiswa dari kota-kota besar seperti Makassar membawa virus ke daerah asalnya.
"Jadi, tidak pulang kampung saja sudah membantu kita," katanya.
Begitupun sebaliknya, meskipun warga yang pulang kampung tidak membawa virus, namun dikhawatirkan mereka akan membawa virus saat kembali lagi ke perantauannya.
Baca:
Pemudik di Sidoarjo Dipastikan Jalani Tes Kesehatan
"Kalau pun dia tidak membawa penyakit dari sini, tapi bisa sebaliknya. Mereka bawa dari sana (kampung) ke sini," jelasnya.
Perguruan tinggi juga diharapkan dapat menyosialisasikan agar mahasiswanya menunda untuk mudik. Ini juga dalam rangka melindungi keluarga mereka masing-masing.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, menjelaskan, dari 66 pasien positif covid-19, didominasi di bawa dari luar wilayah. Angkanya mencapai 65 persen.
"Apa yang dimaksud
imported transmission, adalah dia yang sudah positif dari luar, jadi dia tidak transmisi di dalam (satu wilayah). Kemudian 35 persen itu lokal transmission, artinya ada 35 persen yang didapat karena interaksinya di dalam daerah Sulsel," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)