Semarang: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengadukan soal kemacetan di wilayahnya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hendrar ingin melakukan penataan pada ruas jalan tapi terhalang dengan regulasi.
"Tapi ruas jalan itu kewenangan Provinsi Jawa Tengah, Pak Gub. Permasalahannya mulai dari sedimentasi, median jalan yang gersang, jalan yang perlu dilebarkan lagi, sampai trotoarnya yang perlu ditingkatkan," kata Hendrar, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 11 Maret 2020.
Ruas jalan yang dimaksud Hendrar yakni Jalan Brigjen Sudiarto. Jalan tersebut berada di dekat Bundaran Simpang Lima Semarang yang mengarah ke Grobogan.
"Jalan Brigjen Sudiarto menjadi salah satu ruas titik kemacetan, terutama kalau hujan, karena tergenang," ujarnya.
Baca: Hendrar Prihadi Klaim Didukung 42 Kursi DPRD Kota Semarang
Menurut Hendrar, masalah kemacetan di Jalan Brigjen Sudiarto bisa diatasi apabila dibangun simpang susun atau fly over. Sebab, di sana terdapat perempatan yang menghubungkan jalan arteri Soekarno-Hatta ke pemukiman padat penduduk di Klipang.
"Sudah kami buatkan detail engineering design serta feasibility study. Pembangunannya sangat dibutuhkan, biayanya tidak banyak, sekitar Rp150 Milyar," katanya.
Mendapat aduan itu, Ganjar justru berkelakar jika anggaran Semarang setara dengan Jakarta. Di sisi lain, dia mengakui jika Semarang sebagai kota yang sedang berkembang yang menarik banyak warga untuk bermigrasi.
"Tapi uangnya Kota Semarang sudah banyak. Kalau di tingkat nasional kira-kira seperti Jakarta, Jadi perlu dibantu?" kelakar Ganjar.
Kendati begitu, Ganjar menegaskan siap membantu Pemerintah Kota Semarang mengatasi masalah kemacetan di Jalan Brigjen Sudiarto. "Ya sudah dibantu, karena kata Pak Hendrar, (Semarang) ini Ibu Kota Jawa Tengah. Ya ada saja alasannya," kata Ganjar.
Semarang: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengadukan soal kemacetan di wilayahnya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hendrar ingin melakukan penataan pada ruas jalan tapi terhalang dengan regulasi.
"Tapi ruas jalan itu kewenangan Provinsi Jawa Tengah, Pak Gub. Permasalahannya mulai dari sedimentasi, median jalan yang gersang, jalan yang perlu dilebarkan lagi, sampai trotoarnya yang perlu ditingkatkan," kata Hendrar, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 11 Maret 2020.
Ruas jalan yang dimaksud Hendrar yakni Jalan Brigjen Sudiarto. Jalan tersebut berada di dekat Bundaran Simpang Lima Semarang yang mengarah ke Grobogan.
"Jalan Brigjen Sudiarto menjadi salah satu ruas titik kemacetan, terutama kalau hujan, karena tergenang," ujarnya.
Baca:
Hendrar Prihadi Klaim Didukung 42 Kursi DPRD Kota Semarang
Menurut Hendrar, masalah kemacetan di Jalan Brigjen Sudiarto bisa diatasi apabila dibangun simpang susun atau
fly over. Sebab, di sana terdapat perempatan yang menghubungkan jalan arteri Soekarno-Hatta ke pemukiman padat penduduk di Klipang.
"Sudah kami buatkan detail
engineering design serta feasibility study. Pembangunannya sangat dibutuhkan, biayanya tidak banyak, sekitar Rp150 Milyar," katanya.
Mendapat aduan itu, Ganjar justru berkelakar jika anggaran Semarang setara dengan Jakarta. Di sisi lain, dia mengakui jika Semarang sebagai kota yang sedang berkembang yang menarik banyak warga untuk bermigrasi.
"Tapi uangnya Kota Semarang sudah banyak. Kalau di tingkat nasional kira-kira seperti Jakarta, Jadi perlu dibantu?" kelakar Ganjar.
Kendati begitu, Ganjar menegaskan siap membantu Pemerintah Kota Semarang mengatasi masalah kemacetan di Jalan Brigjen Sudiarto. "Ya sudah dibantu, karena kata Pak Hendrar, (Semarang) ini Ibu Kota Jawa Tengah. Ya ada saja alasannya," kata Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)