Wamena: Bandar udara Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, terancam banjir luapan dari Kali Uwe akibat pengambilan material yang terus dilakukan.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, mengatakan, telah mengeluarkan surat terkait pencegahan ancaman banjir di Bandara Wamena.
"Sudah ada surat bupati kepada mereka yang punya hak ulayat untuk tidak melakukan penggalian karena kita lihat potensi bencana sangat besar sekali untuk Bandara Wamena," katanya, melansir Antara, Minggu, 8 Desember 2019.
Dalam surat bupati itu disampaikan kepada pemilik ulayat agar tidak mengambil material di kawasan Kali Uwe, terutama pada aliran yang dekat ke bandara.
"Kita lihat di samping kuburan dekat bandara, itu galian sudah cukup besar dan sewaktu-waktu kalau banjir, pasti bandara bisa kena," katanya.
Selain pengambilan material dekat bandara, pemerintah juga mengimbau pemilik ulayat untuk tidak mengizinkan pengambilan material di samping Jembatan Wouma. Jika masyarakat terus melakukan pengambilan pasir di lokasi itu, besar kemungkinan jembatan dengan bentangan sekitar 18 meter akan roboh.
"Saya dan Pak camat sudah imbau supaya dihentikan. Kalau boleh 50 meter dari sudut kiri dan kanan jembatan tidak boleh lagi ada penggalian karena sangat berisiko. Sewaktu-waktu jembatan itu bisa longsor," katanya.
Marthin mengatakan sebenarnya sudah ada perda yang mengatur tentang galian C di sepanjang Kali Uwe, hanya saja penerapannya belum maksimal.
"Tinggal penerapan perdanya dan itu juga usulan dari masyarakat. Kebanyakan masyarakat memberikan kontrak kepada pengusaha untuk mengambil material, dan kami sudah imbau serta minta dukungan untuk kita atur ini kembali," katanya.
Wamena: Bandar udara Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, terancam banjir luapan dari Kali Uwe akibat pengambilan material yang terus dilakukan.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, mengatakan, telah mengeluarkan surat terkait pencegahan ancaman banjir di Bandara Wamena.
"Sudah ada surat bupati kepada mereka yang punya hak ulayat untuk tidak melakukan penggalian karena kita lihat potensi bencana sangat besar sekali untuk Bandara Wamena," katanya, melansir
Antara, Minggu, 8 Desember 2019.
Dalam surat bupati itu disampaikan kepada pemilik ulayat agar tidak mengambil material di kawasan Kali Uwe, terutama pada aliran yang dekat ke bandara.
"Kita lihat di samping kuburan dekat bandara, itu galian sudah cukup besar dan sewaktu-waktu kalau banjir, pasti bandara bisa kena," katanya.
Selain pengambilan material dekat bandara, pemerintah juga mengimbau pemilik ulayat untuk tidak mengizinkan pengambilan material di samping Jembatan Wouma. Jika masyarakat terus melakukan pengambilan pasir di lokasi itu, besar kemungkinan jembatan dengan bentangan sekitar 18 meter akan roboh.
"Saya dan Pak camat sudah imbau supaya dihentikan. Kalau boleh 50 meter dari sudut kiri dan kanan jembatan tidak boleh lagi ada penggalian karena sangat berisiko. Sewaktu-waktu jembatan itu bisa longsor," katanya.
Marthin mengatakan sebenarnya sudah ada perda yang mengatur tentang galian C di sepanjang Kali Uwe, hanya saja penerapannya belum maksimal.
"Tinggal penerapan perdanya dan itu juga usulan dari masyarakat. Kebanyakan masyarakat memberikan kontrak kepada pengusaha untuk mengambil material, dan kami sudah imbau serta minta dukungan untuk kita atur ini kembali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)