Tangerang: Warga di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh An-Nawawi al-Bantani milik Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, bakal merindukan sosok yang bersahaja tersebut. Warga menginginkan Ma'ruf tetap kembali ke Ponpes ketika sudah menjadi wakil presiden.
"Sebelum terpilih menjadi wakil presiden, Abah (sapaan Ma'ruf Amin) tiap minggu datang dua kali ke ponpes. Berharap Abah datang lagi ke ponpes seperti biasanya," ujar warga Tanara, Listianto, saat ditemui di Ponpes Syekh An-Nawawi al-Bantani di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu, 20 Oktober 2019.
Listianto mengaku dirinya sering mengikuti pengajian di Ponpes Syekh An-Nawawi al-Bantani, saat Ma'ruf Amin datang tiap pekannya.
"Saya ikut terus pengajian yang dipimpin Abah. Tiap minggu pasti saya ikut. Saya merasa kehilangan Abah kalau benar tidak ke sini (Ponpes) lagi," katanya.
Kepala Madrasah Aliyah Ponpes Syeikh Nawawi Badrun, membenarkan jika Ma'ruf Amin memang kerap mengunjungi pesantren. Ma'ruf datang tiap pekan sebanyak dua kali dan memiliki agenda khusus dalam mengawasi dan mengurus Ponpes Syeikh Nawawi.
"Beliau tiap minggu memang sering datang untuk memimpin pengajian. Dua kali dalam seminggu datangnya, tapi harinya enggak tentu. Abah datang selalu ada pengawalan ketat untuk menjamin keselamatannya," kata Badrun.
Sosok Ma'ruf Amin di Mata Santri
Sosok Ma'ruf selain sebagai pendiri Ponpes juga sebagai orang tua asuh bagi mereka yang rata-rata mengenyam pendidikan agama sejak Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Aliyah (MA) hingga di Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi, di Ponpes tersebut.
Mahasiswa Fakultas Hukum Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi Ahmad Halili, menuturkan setiap kunjungan Abah (sapaan Ma'ruf Amin) selalu berkeliling Ponpes untuk melihat perkembangan dan jalannya aktivitas para santri selama dua kali dalam satu minggu. Kunjungan itu juga selalu di nanti para santri karena sosok Abah sudah dianggap para santri sebagai orang tua mereka.
"Abah itu figur kita meskipun sudah sepuh tetapi jiwanya tetap jiwa muda dan menjadi motivasi buat kita agar bangkit kembali serta jangan menjadi tua sementara usia kita muda," kata Ahmad.
Ahmad tidak memungkiri selama proses Pilpres kemarin itu kondisi fisik Abah yang sudah tua kerap dicemooh oleh orang-orang yang tidak menyukai Abah. Cemoohan itu juga sudah sampai didengar olehnya langsung. Kendati demikian, ia tetap berkeyakinan jika semangat Abah lebih muda dari kaum-kaum milenial.
"Jangan lihat fisiknya tetapi lihatlah jiwa dan semangatnya yang masih muda, kita (santri) itu sering di nasihati agar jiwa kita selalu muda dan jangan sampai tua. Artinya semangat muda kita untuk arah positif harus lebih semangat lagi, jangan malas-malasan dan tetap menjaga sopan santun," jelasnya.
Ahmad merupakan salah satu santri yang mengenyam pendidikan di Ponpes itu sejak Madrasah Aliyah atau SMA, selama itu, Abah diakuinya selalu memberikan nasihat dan motivasi kepada para santri.
"Kita selalu diingatkan untuk terus selalu memperbaiki diri sendiri, sebab perubahan diri kita itu dari diri sendiri bukan dari orang lain. Di Al-qur'an juga sudah dijelaskan, jika Allah tidak akan merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak merubahnya," jelasnya.
Ahmad berharap Ma'ruf Amin tetap berupaya meluangkan waktu untuk mengurusi Ponpes meskipun ditengah kesibukannya.
"Mudah-mudahan Abah setelah dilantik tetap mengunjungi kita, itu yang kita minta," ucapnya.
Salah satu santriwati Madrasah Aliyah (MA) An-Nawawi Yulia Endah Sakina, mengatakan meskipun baru dua tahun berada di Ponpes itu, ia merasakan sosok Abah sebagai motivator bagi para santriwati.
"Kita sering diingatkan agar santriwati itu jangan banyak makan, karena kalau banyak makan nanti ilmunya susah terserap. Kita juga selalu diingatkan jangan pernah sekali-kali kesal kepada guru kita," kata Yulia.
Tangerang: Warga di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh An-Nawawi al-Bantani milik Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, bakal merindukan sosok yang bersahaja tersebut. Warga menginginkan Ma'ruf tetap kembali ke Ponpes ketika sudah menjadi wakil presiden.
"Sebelum terpilih menjadi wakil presiden, Abah (sapaan Ma'ruf Amin) tiap minggu datang dua kali ke ponpes. Berharap Abah datang lagi ke ponpes seperti biasanya," ujar warga Tanara, Listianto, saat ditemui di Ponpes Syekh An-Nawawi al-Bantani di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu, 20 Oktober 2019.
Listianto mengaku dirinya sering mengikuti pengajian di Ponpes Syekh An-Nawawi al-Bantani, saat Ma'ruf Amin datang tiap pekannya.
"Saya ikut terus pengajian yang dipimpin Abah. Tiap minggu pasti saya ikut. Saya merasa kehilangan Abah kalau benar tidak ke sini (Ponpes) lagi," katanya.
Kepala Madrasah Aliyah Ponpes Syeikh Nawawi Badrun, membenarkan jika Ma'ruf Amin memang kerap mengunjungi pesantren. Ma'ruf datang tiap pekan sebanyak dua kali dan memiliki agenda khusus dalam mengawasi dan mengurus Ponpes Syeikh Nawawi.
"Beliau tiap minggu memang sering datang untuk memimpin pengajian. Dua kali dalam seminggu datangnya, tapi harinya enggak tentu. Abah datang selalu ada pengawalan ketat untuk menjamin keselamatannya," kata Badrun.
Sosok Ma'ruf Amin di Mata Santri
Sosok Ma'ruf selain sebagai pendiri Ponpes juga sebagai orang tua asuh bagi mereka yang rata-rata mengenyam pendidikan agama sejak Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Aliyah (MA) hingga di Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi, di Ponpes tersebut.
Mahasiswa Fakultas Hukum Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi Ahmad Halili, menuturkan setiap kunjungan Abah (sapaan Ma'ruf Amin) selalu berkeliling Ponpes untuk melihat perkembangan dan jalannya aktivitas para santri selama dua kali dalam satu minggu. Kunjungan itu juga selalu di nanti para santri karena sosok Abah sudah dianggap para santri sebagai orang tua mereka.
"Abah itu figur kita meskipun sudah sepuh tetapi jiwanya tetap jiwa muda dan menjadi motivasi buat kita agar bangkit kembali serta jangan menjadi tua sementara usia kita muda," kata Ahmad.
Ahmad tidak memungkiri selama proses Pilpres kemarin itu kondisi fisik Abah yang sudah tua kerap dicemooh oleh orang-orang yang tidak menyukai Abah. Cemoohan itu juga sudah sampai didengar olehnya langsung. Kendati demikian, ia tetap berkeyakinan jika semangat Abah lebih muda dari kaum-kaum milenial.
"Jangan lihat fisiknya tetapi lihatlah jiwa dan semangatnya yang masih muda, kita (santri) itu sering di nasihati agar jiwa kita selalu muda dan jangan sampai tua. Artinya semangat muda kita untuk arah positif harus lebih semangat lagi, jangan malas-malasan dan tetap menjaga sopan santun," jelasnya.
Ahmad merupakan salah satu santri yang mengenyam pendidikan di Ponpes itu sejak Madrasah Aliyah atau SMA, selama itu, Abah diakuinya selalu memberikan nasihat dan motivasi kepada para santri.
"Kita selalu diingatkan untuk terus selalu memperbaiki diri sendiri, sebab perubahan diri kita itu dari diri sendiri bukan dari orang lain. Di Al-qur'an juga sudah dijelaskan, jika Allah tidak akan merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak merubahnya," jelasnya.
Ahmad berharap Ma'ruf Amin tetap berupaya meluangkan waktu untuk mengurusi Ponpes meskipun ditengah kesibukannya.
"Mudah-mudahan Abah setelah dilantik tetap mengunjungi kita, itu yang kita minta," ucapnya.
Salah satu santriwati Madrasah Aliyah (MA) An-Nawawi Yulia Endah Sakina, mengatakan meskipun baru dua tahun berada di Ponpes itu, ia merasakan sosok Abah sebagai motivator bagi para santriwati.
"Kita sering diingatkan agar santriwati itu jangan banyak makan, karena kalau banyak makan nanti ilmunya susah terserap. Kita juga selalu diingatkan jangan pernah sekali-kali kesal kepada guru kita," kata Yulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)