Makassar: Kepolisian Resor (Polres) Maros terus mendalami kasus robohnya menara XL yang menimpa enam orang siswa SDN Ba'do-ba'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard, mengatakan saat ini pihaknya terus menyelidiki terkait robohnya menara XL pada Selasa, 13 Agustus 2019 lalu. Akibat peristiwa itu enam siswa SD menjadi korban.
"Kita masih dalam penyelidikan," kata Yohanes, saat dikonfirmasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 16 Agustus 2019.
Baca: Siswa Korban Menara Roboh Masih Dirawat Intensif
Saat ini pihak kepolisian Maros juga telah memeriksa penanggung jawab atau yang membangun menara XL tersebut. Dia diperiksa terkait masalah menara roboh menimpa siswa SD yang saat ini tengah menjalani perawatan medis.
"Pihak yang membangun menara sudah diperiksa. Mereka adalah pihak ke tiga," katanya.
Menara operator telekomunikasi XL di Dusun Ba'do-ba'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut roboh, Selasa, 13 Agustus 2019. Menara setinggi 25 meter tersebut jatuh menimpa enam siswa Sekolah Dasar 240 Ba'do-ba'do.
Akibatnya enam anak tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Udara Dodi Sardjoto untuk mendapatkan perawatan medis. Satu di antaranya langsung di rujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Menyusul dua lainnya di hari yang sama.
Ketiga anak korban robohnya tower XL Axiata tersebut kini masih berada di ruang perawatan dan masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit. Satu di antaranya masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Makassar: Kepolisian Resor (Polres) Maros terus mendalami kasus robohnya menara XL yang menimpa enam orang siswa SDN Ba'do-ba'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard, mengatakan saat ini pihaknya terus menyelidiki terkait robohnya menara XL pada Selasa, 13 Agustus 2019 lalu. Akibat peristiwa itu enam siswa SD menjadi korban.
"Kita masih dalam penyelidikan," kata Yohanes, saat dikonfirmasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 16 Agustus 2019.
Baca: Siswa Korban Menara Roboh Masih Dirawat Intensif
Saat ini pihak kepolisian Maros juga telah memeriksa penanggung jawab atau yang membangun menara XL tersebut. Dia diperiksa terkait masalah menara roboh menimpa siswa SD yang saat ini tengah menjalani perawatan medis.
"Pihak yang membangun menara sudah diperiksa. Mereka adalah pihak ke tiga," katanya.
Menara operator telekomunikasi XL di Dusun Ba'do-ba'do, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tersebut roboh, Selasa, 13 Agustus 2019. Menara setinggi 25 meter tersebut jatuh menimpa enam siswa Sekolah Dasar 240 Ba'do-ba'do.
Akibatnya enam anak tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Udara Dodi Sardjoto untuk mendapatkan perawatan medis. Satu di antaranya langsung di rujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Menyusul dua lainnya di hari yang sama.
Ketiga anak korban robohnya tower XL Axiata tersebut kini masih berada di ruang perawatan dan masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit. Satu di antaranya masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)