Banggai Laut: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Laut (Balut) mencanangkan Desa Malino Padas, Kecamatan Banggai Selatan, sebagai desa kerukunan tangguh pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Pencanangan desa sadar kerukunan tangguh ini baru pertama kali di Sulawesi Tengah," kata Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa, Senin, 13 Juni 2022.
Baca: Jokowi Jadikan Keberagaman Sebagai Kekuatan Bangsa
Sofyan mengatakan jumlah penduduk di Desa Malino Padas mencapai 840 jiwa, 253 jiwa merupakan penduduk beragama Islam.
"Di desa ini kerukunan umat beragama sangat kental dan gotong royongnya tidak perlu dipertanyakan lagi satu sama lain, saling membantu, sehingga saya pilih dan menunjuk desa ini sebagai desa kerukunan tangguh," jelasnya.
Sementara Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, turut mengapresiasi Pemkab Banggai Laut atas inisiasi pencanangan desa kerukunan tangguh.
Rusdy berharap Desa Malino Padas bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam membangun daerah harmoni kerukunan.
"Saya berharap desa ini dikembangkan dengan berbagai aktivitas keberagaman, sehingga dapat menjadi pilot project di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah," ungkap Rusdy.
Banggai Laut: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Laut (Balut) mencanangkan Desa Malino Padas, Kecamatan Banggai Selatan, sebagai desa
kerukunan tangguh pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Pencanangan desa sadar kerukunan tangguh ini baru pertama kali di Sulawesi Tengah," kata Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa, Senin, 13 Juni 2022.
Baca:
Jokowi Jadikan Keberagaman Sebagai Kekuatan Bangsa
Sofyan mengatakan jumlah penduduk di Desa Malino Padas mencapai 840 jiwa, 253 jiwa merupakan penduduk beragama Islam.
"Di desa ini kerukunan umat beragama sangat kental dan gotong royongnya tidak perlu dipertanyakan lagi satu sama lain, saling membantu, sehingga saya pilih dan menunjuk desa ini sebagai desa kerukunan tangguh," jelasnya.
Sementara Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, turut mengapresiasi Pemkab Banggai Laut atas inisiasi pencanangan desa kerukunan tangguh.
Rusdy berharap Desa Malino Padas bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam membangun daerah harmoni kerukunan.
"Saya berharap desa ini dikembangkan dengan berbagai aktivitas keberagaman, sehingga dapat menjadi pilot project di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah," ungkap Rusdy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)