Pandeglang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang,memenuhi kebutuhan pelayanan dasar untuk korban gempa dengan magnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat, 14 Januari pukul 16.05 WIB.
"Kami hari ini mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum, " kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro, di Pandeglang, Sabtu, 15 Januari 2022.
Selain itu, katanya, masyarakat terdampak bencana gempa tektonik harus tinggal di pos pengungsian yang dilengkapi toilet darurat, pasokan air bersih, dan dapur umum sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makan sebanyak 600 nasi bungkus per hari.
Baca: Rumah Rusak Akibat Gempa di Pandeglang Bertambah Jadi 738 Unit
BPBD Pandeglang kini bergerak memasok tenda di titik-titik yang terkonsentrasi banyak warga terdampak bencana gempa tektonik itu untuk tinggal di pos pengungsian karena kondisi rumahnya roboh atau rusak berat dan tidak bisa ditempati.
Berdasarkan data jumlah rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 738 unit dan 10 gedung sekolah yang tersebar di 23 kecamatan, namun kategori terparah di Kecamatan Cimanggu, Sumur, dan Cikeusik.
Namun, kata dia, sejauh ini korban meninggal nihil, tetapi dua warga Kecamatan Cikeusik terluka akibat tertimpa bangunan rumah yang roboh akibat gempa bumi itu. Saat ini, kedua warga ditangani tenaga medis di puskesmas setempat.
"Kami prioritaskan korban gempa itu terpenuhi kebutuhan makan dan tidur di pos pengungsian, " katanya.
Pandeglang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Pandeglang,memenuhi kebutuhan pelayanan dasar untuk korban gempa dengan magnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat, 14 Januari pukul 16.05 WIB.
"Kami hari ini mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum, " kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro, di Pandeglang, Sabtu, 15 Januari 2022.
Selain itu, katanya, masyarakat terdampak bencana gempa tektonik harus tinggal di pos pengungsian yang dilengkapi toilet darurat, pasokan air bersih, dan dapur umum sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makan sebanyak 600 nasi bungkus per hari.
Baca: Rumah Rusak Akibat Gempa di Pandeglang Bertambah Jadi 738 Unit
BPBD Pandeglang kini bergerak memasok tenda di titik-titik yang terkonsentrasi banyak warga terdampak bencana gempa tektonik itu untuk tinggal di pos pengungsian karena kondisi rumahnya roboh atau rusak berat dan tidak bisa ditempati.
Berdasarkan data jumlah rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 738 unit dan 10 gedung sekolah yang tersebar di 23 kecamatan, namun kategori terparah di Kecamatan Cimanggu, Sumur, dan Cikeusik.
Namun, kata dia, sejauh ini korban meninggal nihil, tetapi dua warga Kecamatan Cikeusik terluka akibat tertimpa bangunan rumah yang roboh akibat gempa bumi itu. Saat ini, kedua warga ditangani tenaga medis di puskesmas setempat.
"Kami prioritaskan korban gempa itu terpenuhi kebutuhan makan dan tidur di pos pengungsian, " katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)