Banyumas: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi empat rumah warga penerima rumah sehat layak huni (RSLH) dan listrik murah di Kabupaten Banyumas, Jateng. Program RSLH dan listrik murah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Dalam kunjungan itu, dari empat rumah yang menerima bantuan, terdapat dua anggota keluarga yang menderita stroke. Ganjar hendak memastikan penerima bantuan adalah pihak yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
"Kita memastikan hari ini mengecek RSLH dan listrik murah di Banyumas, memang dalam catatan kita betul-betul masuk kategori (kemiskinan) ekstrem. Dilalah (kebetulan) ya ternyata di dua rumah ini keluarganya ada yang stroke," kata Ganjar, Rabu, 12 Januari 2022.
Warga penderita stroke pertama merupakan anak dari Karsinah, 80, di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng. Dalam usianya yang renta, Karsinah harus mengurus sang anak yang berbaring di tempat tidur.
Baca: Ganjar Tak Permasalahkan Warga Temanggung Kembalikan Bantuan
Kemudian, kediaman kedua milik Caslani, 58, di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok. Caslani sehari-hari juga menemani sang istri yang mengalami stroke.
"Ini langsung mau kirim besok, untuk membantu kesehatan mereka kita kirim dokter, ada juga kursi roda dari pak bupati langsung," ucap Ganjar.
Ganjar mengajak para pimpinan daerah, BUMN, BUMD maupun masyarakat berperan aktif menangani kemiskinan ekstrem di wilayah masing-masing yakni dengan cara bergotong royong.
"Di tahun ini kita genjot program pengentasan kemiskinan ekstrem. Nah pola kerjasama dengan keterlibatan BUMN, BUMD, Swasta, Baznas dan warga sekitar yang bergotong royong," ucapnya.
Selain RSLH, sejumlah program mulai dari pembangunan rumah layak huni hingga bantuan program listrik murah terus digencarkan. Tercatat, ada lima kabupaten di Jateng yang masuk prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Kebumen.
Banyumas: Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo, mengunjungi empat rumah warga penerima rumah sehat layak huni (RSLH) dan listrik murah di Kabupaten Banyumas, Jateng. Program RSLH dan listrik murah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Dalam kunjungan itu, dari empat rumah yang menerima bantuan, terdapat dua anggota keluarga yang menderita stroke. Ganjar hendak memastikan penerima bantuan adalah pihak yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
"Kita memastikan hari ini mengecek RSLH dan listrik murah di Banyumas, memang dalam catatan kita betul-betul masuk kategori (kemiskinan) ekstrem.
Dilalah (kebetulan) ya ternyata di dua rumah ini keluarganya ada yang stroke," kata Ganjar, Rabu, 12 Januari 2022.
Warga penderita stroke pertama merupakan anak dari Karsinah, 80, di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng. Dalam usianya yang renta, Karsinah harus mengurus sang anak yang berbaring di tempat tidur.
Baca: Ganjar Tak Permasalahkan Warga Temanggung Kembalikan Bantuan
Kemudian, kediaman kedua milik Caslani, 58, di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok. Caslani sehari-hari juga menemani sang istri yang mengalami stroke.
"Ini langsung mau kirim besok, untuk membantu kesehatan mereka kita kirim dokter, ada juga kursi roda dari pak bupati langsung," ucap Ganjar.
Ganjar mengajak para pimpinan daerah, BUMN, BUMD maupun masyarakat berperan aktif menangani kemiskinan ekstrem di wilayah masing-masing yakni dengan cara bergotong royong.
"Di tahun ini kita genjot program pengentasan kemiskinan ekstrem. Nah pola kerjasama dengan keterlibatan BUMN, BUMD, Swasta, Baznas dan warga sekitar yang bergotong royong," ucapnya.
Selain RSLH, sejumlah program mulai dari pembangunan rumah layak huni hingga bantuan program listrik murah terus digencarkan. Tercatat, ada lima kabupaten di Jateng yang masuk prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Kebumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)