Kendari: Kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami kecelakaan hingga tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah.
Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, mengatakan akibat kecelakaan tersebut sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, meninggal dan enam orang korban lainnya berhasil diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," kata Arafah di Kendari, Senin, 24 Juli 2023.
Dia menjelaskan kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Dia menyampaikan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada dini hari tadi.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Tim Rescue Siaga SAR Muna menggunakan mobil rescue dan membawa satu unit perahu karet pada pukul 02.50 WITA.
"Selain itu pada pukul 04.50 Wita, diberangkatkan juga Tim Rescue Pos SAR Baubau dengan RB 210 membawa dua unit rubber boat (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," jelas Arafah.
Setelah Tim Rescue tiba, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim pencarian, di mana tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal dan tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Saat ini pihaknya masih mencari korban lainnya dari tragedi kapal tenggelam tersebut. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang, perkiraan sesuai laporan awal, jumlah korban ada sebanyak 40 orang," ungkap Arafah.
Kendari:
Kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah,
Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami
kecelakaan hingga tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah.
Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, mengatakan akibat kecelakaan tersebut sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, meninggal dan enam orang korban lainnya berhasil diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," kata Arafah di Kendari, Senin, 24 Juli 2023.
Dia menjelaskan kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Dia menyampaikan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada dini hari tadi.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Tim Rescue Siaga SAR Muna menggunakan mobil rescue dan membawa satu unit perahu karet pada pukul 02.50 WITA.
"Selain itu pada pukul 04.50 Wita, diberangkatkan juga Tim Rescue Pos SAR Baubau dengan RB 210 membawa dua unit rubber boat (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," jelas Arafah.
Setelah Tim Rescue tiba, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim pencarian, di mana tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal dan tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Saat ini pihaknya masih mencari korban lainnya dari tragedi kapal tenggelam tersebut. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang, perkiraan sesuai laporan awal, jumlah korban ada sebanyak 40 orang," ungkap Arafah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)