Tangerang: Sistem zonasi sekolah kembali memberikan masalah. Beberapa warga Puri Bintaro Hijau merasa tidak terima dengan sistem zonasi SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Aksi dilakukan di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan, pada pukul 8:30 WIB, Jumat, 21 Juli 2023.
Berdasarkan laporan yang dilakukan oleh Jurnalis Metro TV, Devi Syafira, beberapa dari orang tua membawa sejumlah tulisan poster yang berisi tuntutan kepada SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Titik kumpul dilakukan di tiga titik dengan mengarah menuju sekolah.
Para orang tua murid menuntut transparansi dan keadilan karena anak mereka tidak masuk SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Terdapat beberapa siswa yang gagal masuk SMAN 5 Tangerang Selatan.
Padahal rumah mereka memiliki jarak dengan sekolah sekitar 500 hingga 900 Meter. Mereka juga ingin menuntut dugaan kecurangan menitipkan KK dan lain sebagainya.
“Siswa yang ditolak ada 9 orang, dan jarak rumahnya itu tidak sampai 900 meter. Karena lingkungan kami sangat dekat dengan sekolah. apakah benar sistem zonasi secara jujur’ makanya kami ingin sistem zonasi ini dibuka, dilihat. Apakah anak-anak kami di luar jarak yang ditentukan,” ucap perwakilan warga puri Hijau Bintaro RW 12.
Warga merasa sistem zonasi ini meresahkan dan berharap agar zonasi dihapuskan. Mereka berharap sistem zonasi tidak menimbulkan korban pada tahun selanjutnya.
“Belakangan ini kami melihat, merasakan dengan adanya sistem zonasi. Kami melihat kok sepertinya tidak ada keadilan dan ketidakjujuran. Kami yang di lingkungan sekolah ini, anak-anak kami tidak bisa mendapatkan pendidikan, di tolak untuk masuk SMA 5 ini. bagaimana dengan warga yang jauh dari lingkungan ini. Kalo memang boleh, sistem zonasi ini ditiadakan,” tutupnya.
(Atika Pusaga Wati)
Tangerang:
Sistem zonasi sekolah kembali memberikan masalah. Beberapa warga Puri Bintaro Hijau merasa tidak terima dengan sistem zonasi SMAN 5 Kota
Tangerang Selatan. Aksi dilakukan di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan, pada pukul 8:30 WIB, Jumat, 21 Juli 2023.
Berdasarkan laporan yang dilakukan oleh Jurnalis Metro TV, Devi Syafira, beberapa dari orang tua membawa sejumlah tulisan poster yang berisi tuntutan kepada SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Titik kumpul dilakukan di tiga titik dengan mengarah menuju sekolah.
Para orang tua murid menuntut transparansi dan keadilan karena anak mereka tidak masuk SMAN 5 Kota Tangerang Selatan. Terdapat beberapa siswa yang gagal masuk SMAN 5 Tangerang Selatan.
Padahal rumah mereka memiliki jarak dengan sekolah sekitar 500 hingga 900 Meter. Mereka juga ingin menuntut dugaan kecurangan menitipkan KK dan lain sebagainya.
“Siswa yang ditolak ada 9 orang, dan jarak rumahnya itu tidak sampai 900 meter. Karena lingkungan kami sangat dekat dengan sekolah. apakah benar sistem zonasi secara jujur’ makanya kami ingin sistem zonasi ini dibuka, dilihat. Apakah anak-anak kami di luar jarak yang ditentukan,” ucap perwakilan warga puri Hijau Bintaro RW 12.
Warga merasa sistem zonasi ini meresahkan dan berharap agar zonasi dihapuskan. Mereka berharap sistem zonasi tidak menimbulkan korban pada tahun selanjutnya.
“Belakangan ini kami melihat, merasakan dengan adanya sistem zonasi. Kami melihat kok sepertinya tidak ada keadilan dan ketidakjujuran. Kami yang di lingkungan sekolah ini, anak-anak kami tidak bisa mendapatkan pendidikan, di tolak untuk masuk SMA 5 ini. bagaimana dengan warga yang jauh dari lingkungan ini. Kalo memang boleh, sistem zonasi ini ditiadakan,” tutupnya.
(Atika Pusaga Wati) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)
