Malang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang berencana memasang alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di tujuh titik di Kota Malang, Jawa Timur. Alat ini dipasang untuk mendeteksi ancaman bencana banjir.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan alat EWS tersebut diharapkan mampu mendeteksi ancaman bencana banjir lebih dini. Nantinya, laporan data dari alat itu bisa digunakan sebagai pedoman memitigasi ancaman potensi bencana banjir di Kota Malang.
"Untuk titik pemasangannya, kami lebih orientasikan di sekitar wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai) dan sungai-sungai langganan banjir. Jadi spotnya di sekitar DAS Brantas dan spot wilayah yang rawan banjir," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 4 April 2023.
Tujuh titik yang akan dipasang alat EWS ini antara lain di Jalan Mergan Lori II B, Jalan Muharto Gang III, Jalan Raya Tlogomas, Jalan A Yani Utara, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Ki Ageng Gribig Gang Sate. Tujuh EWS itu bakal dilengkapi fitur sensor kamera dan komponen yang lebih baik dari EWS yang sudah ada.
Jika sudah terpasang, maka total ada 13 EWS pendeteksi banjir yang ada di Kota Malang. Sebelumnya, ada enam titik yang telah terpasang EWS, yakni di Jalan Candi, Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar, Jalan Sudimoro, Jalan Blimbing dan Jalan Bareng.
"Banjir di Kota Malang itu sebetulnya banyak kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Jadi selain memasang EWS, kami juga membangun komunikasi dengan pihak-pihak di wilayah Dau, Batu dan sebagainya," ujarnya.
Prayitno menambahkan, koordinasi dengan pihak-pihak terkait penting dilakukan sebagai langkah mitigasi dalam menghadapi ancaman banjir di Kota Malang. Sebab, Kota Malang sendiri berada di dataran rendah di antara beberapa wilayah di sekitarnya.
"Jadi laporan dari wilayah ketinggian itu jika ada hujan lebat, akan diteruskan ke (grup koordinasi) Kelurahan Tangguh agar menjadi kewaspadaan," imbuhnya.
Sebagai informasi, bencana banjir menerjang wilayah Kota Malang pada 24 Maret 2023 lalu. Total ada 14 titik terdampak banjir yang tersebar di Kota Malang usai diguyur hujan lebat saat itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Kota Malang berencana memasang alat
early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di tujuh titik di Kota Malang, Jawa Timur. Alat ini dipasang untuk mendeteksi ancaman bencana banjir.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan alat EWS tersebut diharapkan mampu mendeteksi ancaman bencana banjir lebih dini. Nantinya, laporan data dari alat itu bisa digunakan sebagai pedoman memitigasi ancaman potensi bencana banjir di
Kota Malang.
"Untuk titik pemasangannya, kami lebih orientasikan di sekitar wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai) dan sungai-sungai langganan banjir. Jadi spotnya di sekitar DAS Brantas dan spot wilayah yang rawan banjir," katanya saat dikonfirmasi, Selasa 4 April 2023.
Tujuh titik yang akan dipasang alat EWS ini antara lain di Jalan Mergan Lori II B, Jalan Muharto Gang III, Jalan Raya Tlogomas, Jalan A Yani Utara, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Ki Ageng Gribig Gang Sate. Tujuh EWS itu bakal dilengkapi fitur sensor kamera dan komponen yang lebih baik dari EWS yang sudah ada.
Jika sudah terpasang, maka total ada 13 EWS pendeteksi banjir yang ada di Kota Malang. Sebelumnya, ada enam titik yang telah terpasang EWS, yakni di Jalan Candi, Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar, Jalan Sudimoro, Jalan Blimbing dan Jalan Bareng.
"Banjir di Kota Malang itu sebetulnya banyak kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Jadi selain memasang EWS, kami juga membangun komunikasi dengan pihak-pihak di wilayah Dau, Batu dan sebagainya," ujarnya.
Prayitno menambahkan, koordinasi dengan pihak-pihak terkait penting dilakukan sebagai langkah mitigasi dalam menghadapi ancaman banjir di Kota Malang. Sebab, Kota Malang sendiri berada di dataran rendah di antara beberapa wilayah di sekitarnya.
"Jadi laporan dari wilayah ketinggian itu jika ada hujan lebat, akan diteruskan ke (grup koordinasi) Kelurahan Tangguh agar menjadi kewaspadaan," imbuhnya.
Sebagai informasi, bencana banjir menerjang wilayah Kota Malang pada 24 Maret 2023 lalu. Total ada 14 titik terdampak banjir yang tersebar di Kota Malang usai diguyur hujan lebat saat itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)