Jakarta: Baru-baru ini viral video yang dinarasikan ‘wisata pungli’ di Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengunggah video mengaku kapok berkunjung ke tempat wisata tersebut.
Rekaman video tersebut diunggah oleh seorang wisatawan lokal dalam akun TikToknya @rzikyardiansyah. Dalam rekaman, pengunggah video mengaku kapok berkunjung ke tempat wisata pemandian air panas itu karena banyaknya tarif yang dikenakan.
“Ya cukup sekali karena kapok harganya mahal banget karena banyak punglinya,” ujar pria dalam video tersebut.
Ia membeberkan, pengunjung dengan kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp12.500 per orang saat masuk gerbang wisata Kawasan Gunung Pancar. Lalu pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp25.000 per orang untuk masuk kawasan pemandian air panas.
Foto: tangkapan layar
Tak berhenti sampai di sana, @rzikyardiansyah menceritakan bahwa ia dan teman-temannya harus membayar lagi jika ingin masuk ke pemandian air panas seharaga Rp10.000 per orang.
“Belum apa-apa uda bayar Rp42.500 aja nih,” katanya.
@rzikyardiansyah kemudian menunjukkan sejumlah hal yang ada di kawasan tersebut, seperti trampolin anak yang bisa dimainkan dengan membayar Rp10.000 per jam dan terapi ikan seharga Rp30.000 per 30 menit.
Dalam video diperlihatkan kolam pemandian air panas umum yang baru boleh digunakan setelah membayar Rp10.000 untuk berenang sepuasnya. Sayangnya, air dalam kolam tersebut tampak keruh.
Foto: Tangkapan layar
@rzikyardiansyah pun memutuskan untuk menyewa kolam private yang dibanderol harga Rp100.000 per jam. Ia mengatakan, kolam tersebut lebih layak untuk digunakan. Kendati demikian, ia mengaku enggan kembali lagi.
“Sungguh pengalaman yang menarik untuk gak balik lagi ke sini, guys!” tandasnya.
Menanggapi video viral tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Bogor Deni Humaidi mengatakan bahwa kawasan wisata Gunung Pancar dikelola oleh perusahaan dan warga, bukan pemerintah.
Namun, Deni mengaku memang banyak menerima laporan terkait pengelolaan kawasan tersebut. Ia mengungkapkan pemerintah telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk segera melakukan perbaikan dan pengawasan.
Jakarta: Baru-baru ini
viral video yang dinarasikan ‘wisata pungli’ di Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Pengunggah video mengaku kapok berkunjung ke
tempat wisata tersebut.
Rekaman video tersebut diunggah oleh seorang wisatawan lokal dalam akun TikToknya @rzikyardiansyah. Dalam rekaman, pengunggah video mengaku kapok berkunjung ke tempat wisata pemandian air panas itu karena banyaknya tarif yang dikenakan.
“Ya cukup sekali karena kapok harganya mahal banget karena banyak punglinya,” ujar pria dalam video tersebut.
Ia membeberkan, pengunjung dengan kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp12.500 per orang saat masuk gerbang wisata Kawasan Gunung Pancar. Lalu pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp25.000 per orang untuk masuk kawasan pemandian air panas.
Foto: tangkapan layar
Tak berhenti sampai di sana, @rzikyardiansyah menceritakan bahwa ia dan teman-temannya harus membayar lagi jika ingin masuk ke pemandian air panas seharaga Rp10.000 per orang.
“Belum apa-apa uda bayar Rp42.500 aja nih,” katanya.
@rzikyardiansyah kemudian menunjukkan sejumlah hal yang ada di kawasan tersebut, seperti trampolin anak yang bisa dimainkan dengan membayar Rp10.000 per jam dan terapi ikan seharga Rp30.000 per 30 menit.
Dalam video diperlihatkan kolam pemandian air panas umum yang baru boleh digunakan setelah membayar Rp10.000 untuk berenang sepuasnya. Sayangnya, air dalam kolam tersebut tampak keruh.
Foto: Tangkapan layar
@rzikyardiansyah pun memutuskan untuk menyewa kolam private yang dibanderol harga Rp100.000 per jam. Ia mengatakan, kolam tersebut lebih layak untuk digunakan. Kendati demikian, ia mengaku enggan kembali lagi.
“Sungguh pengalaman yang menarik untuk gak balik lagi ke sini, guys!” tandasnya.
Menanggapi video viral tersebut, Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Bogor Deni Humaidi mengatakan bahwa kawasan wisata Gunung Pancar dikelola oleh perusahaan dan warga, bukan pemerintah.
Namun, Deni mengaku memang banyak menerima laporan terkait pengelolaan kawasan tersebut. Ia mengungkapkan pemerintah telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk segera melakukan perbaikan dan pengawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)