Ilustrasi--Petani melakukan panen paksa padi yang terendam banjir di Desa Meunje, Aceh Utara, Aceh, Kamis (6/1/2022). (ANTARA FOTO/Rahmad)
Ilustrasi--Petani melakukan panen paksa padi yang terendam banjir di Desa Meunje, Aceh Utara, Aceh, Kamis (6/1/2022). (ANTARA FOTO/Rahmad)

BNPB Bantu 2.363 Hektare Sawah yang Puso Akibat Banjir di Aceh

Antara • 09 Mei 2023 18:23
Banda Aceh: Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh mencatat seluas 2.363 hektare sawah di Aceh mengalami puso atau gagal panen akibat peristiwa banjir pada awal tahun 2023, dan segera mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
 
“BNPB akan bantu lahan sawah yang terkena puso ini. Saat ini sedang proses verifikasi data,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanbun Aceh Safrizal di Banda Aceh, Selasa, 9 Mei 2023.
 
Ia menjelaskan lahan persawahan yang akan ditanggulangi kerugian oleh BNPB itu merupakan dampak banjir yang terjadi selama Januari-Maret lalu, dengan total lahan terendam seluas 11.082 hektare.

Namun, lahan pertanian yang mengalami puso seluas 2.363 hektare, di antaranya pada Januari seluas 2.333 hektare dan Februari seluas 680 hektare. Selebihnya, lahan pertanian tersebut masih bisa terselamatkan.
 
“Ini sudah dilakukan penanganan, BNPB ada program atas arahan presiden dalam rangka penanganan banjir, ini dikoordinir langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA),” ujarnya.   
 
Baca juga: Petani Bunde Mamuju Dapat Alat untuk Meningkatkan Produktifitas

Lahan-lahan tersebut, kata dia, tersebar di 11 kabupaten/kota Tanah Rencong, meliputi Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil.
 
Distanbun, kata Safrizal, pada prinsipnya menyediakan data kelompok tani yang terkena puso akibat banjir tersebut. Semua data sudah diberikan kepada BNPB, kemudian akan dilakukan verifikasi lapangan untuk mengecek kebenaran.
 
“Bantuan dari dana siap pakai ini akan transfer ke rekening kelompok tani langsung dari BNPB, jadi by name by address, mereka (BNPB) menyiapkan dokumennya,” ujarnya.
 
Distanbun Aceh mencatat selama lima tahun terakhir sebanyak 18.457 hektare lahan pertanian Aceh yang mengalami puso akibat banjir.
 
Di antaranya tahun 2018 seluas 375 hektare, kemudian tahun 2019 seluas 496 hektare, pada 2020 seluas 5.818 hektare, tahun 2021 seluas 1.262 hektare, dan tahun 2022 seluas 10.507 hektare.
 
Gagal panen atau puso paling tinggi yakni terjadi di Aceh Utara yang mencapai seluas 11.499 hektare, Aceh Tamiang seluas 2.949 hektare, Aceh Timur seluas 2.446 hektare, Lhokseumawe seluas 483 hektare, Bireuen seluas 340 hektare, Aceh Besar 203 hektare dan Aceh Singkil 201 hektare.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan