Medan: Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung melaporkan salah satu alat pemantauan di Desa Sigarang Garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terbakar.
"Dugaannya masyarakat membakar lahan dan kebetulan alat pemantauan kita ada di sana," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra saat dihubungi dari Medan, Jumat, 2 Juni 2023.
Ia mengatakan alat pemantauan itu diketahui terbakar pada saat tidak mengirim data ke pusat pengamatan pada Kamis (1 Juni) siang. Kemudian keesokannya tim melakukan pemantauan secara langsung di lokasi, ternyata alat pemantauan sudah terbakar dan juga lahan yang ada di kawasan tersebut juga terbakar.
"Alat yang terbakar merupakan stasiun seismik dan stasiun deformasi yang berfungsi untuk memantau aktivitas gunung api dan gerakan lempeng di sekitar lokasi Gunung Sinabung," ujar Armen.
Dia mengatakan alat pemantauan yang terbakar memiliki 12 titik yang berada di area Gunung Sinabung. "Cuma karena dekat dengan gunung, biasanya menjadi referensi untuk pendataan. Tapi alat lain masih bisa membaca dalam pemantauan pergerakan gunung api tersebut," ucap Armen.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk penggantian alat yang terbakar tersebut
"Kita sudah laporkan untuk perbaikan, ya kita akan usahakan secepatnya mungkin pergantian peralatan, karena peralatan ini tidak ada di pasaran, jadi kita perlu pengadaan lagi," ucap Armen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Medan: Pos Pengamatan
Gunung Api Sinabung melaporkan salah satu alat pemantauan di Desa Sigarang Garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terbakar.
"Dugaannya masyarakat membakar lahan dan kebetulan alat pemantauan kita ada di sana," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra saat dihubungi dari
Medan, Jumat, 2 Juni 2023.
Ia mengatakan alat pemantauan itu diketahui terbakar pada saat tidak mengirim data ke pusat pengamatan pada Kamis (1 Juni) siang. Kemudian keesokannya tim melakukan pemantauan secara langsung di lokasi, ternyata alat pemantauan sudah
terbakar dan juga lahan yang ada di kawasan tersebut juga terbakar.
"Alat yang terbakar merupakan stasiun seismik dan stasiun deformasi yang berfungsi untuk memantau aktivitas gunung api dan gerakan lempeng di sekitar lokasi Gunung Sinabung," ujar Armen.
Dia mengatakan alat pemantauan yang terbakar memiliki 12 titik yang berada di area Gunung Sinabung. "Cuma karena dekat dengan gunung, biasanya menjadi referensi untuk pendataan. Tapi alat lain masih bisa membaca dalam pemantauan pergerakan gunung api tersebut," ucap Armen.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk penggantian alat yang terbakar tersebut
"Kita sudah laporkan untuk perbaikan, ya kita akan usahakan secepatnya mungkin pergantian peralatan, karena peralatan ini tidak ada di pasaran, jadi kita perlu pengadaan lagi," ucap Armen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)