Jakarta: Sebanyak empat 4 pekerja Base Transfer Station (BTS) Bakti yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terus berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait penyanderaan tersebut walau mereka sudah dibebaskan.
“Kita berkoordinasi dengan aparat keamanan, TNI Polri dan (pemerintah daerah) pemda. Itu yang kita utamakan, keselamatan para pekerja,” ujar Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Minggu, 14 Mei 2023.
Dia mengatakan aparat keamanan kini tengah melakukan negosiasi-negosiasi dengan ketua adat dan pimpinan KKB. Dia menyebut saat ini para pekerja dalam kondisi baik.
“Ada negosiasi yang sedang dilakukan. Sejauh ini kondisinya (para pekerja) masih oke,” ucap Usman.
Terkait kelanjutan proyek pembangunan BTS, Usman mengatakan akan dilanjutkan jika kondisi sudah aman. Dia menyebut keselamatan para pekerja menjadi prioritas utama.
“Ini program prioritas nasional transformasi digital, harus dilanjutkan tetapi melihat situasi dan kondisi. Kalau aman akan kami teruskan, kami juga tidak mau mengorbankan karyawan atau pekerja yang membangung bts ini,” tuturnya.
Dia meminta dukungan dari seluruh masyarakat untuk keberhasilan program tersebut. Sebab kendala keamaan tak seperti kendala geografis yang bisa diatasi.
"Kami minta dukungan dari semua pihak agar program ini bisa lancar dilaksanakan, karena (ini) untuk kesejahteraan rakyat,” kata dia.
polda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan empat pekerja proyek tower BTS PT inti Bangun Sejahtera (IBS) yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pengunungan Bintang, Papua, sudah dilepaskan.
Fakhiri mengatakan keempat pekerja proyek tersebut sudah berada bersama masyarakat di Distrik Okbab. Sedangkan korban penyanderaan yang terluka dianiaya oleh kelompok KKB itu sudah mendapat perawatan medis di puskesmas setempat. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Sebanyak empat 4 pekerja Base Transfer Station (BTS) Bakti yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terus berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait penyanderaan tersebut walau mereka sudah dibebaskan.
“Kita berkoordinasi dengan aparat keamanan, TNI Polri dan (pemerintah daerah) pemda. Itu yang kita utamakan, keselamatan para pekerja,” ujar Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong dalam tayangan
Metro Siang di
Metro TV, Minggu, 14 Mei 2023.
Dia mengatakan aparat keamanan kini tengah melakukan negosiasi-negosiasi dengan ketua adat dan pimpinan KKB. Dia menyebut saat ini para pekerja dalam kondisi baik.
“Ada negosiasi yang sedang dilakukan. Sejauh ini kondisinya (para pekerja) masih oke,” ucap Usman.
Terkait kelanjutan proyek pembangunan BTS, Usman mengatakan akan dilanjutkan jika kondisi sudah aman. Dia menyebut keselamatan para pekerja menjadi prioritas utama.
“Ini program prioritas nasional transformasi digital, harus dilanjutkan tetapi melihat situasi dan kondisi. Kalau aman akan kami teruskan, kami juga tidak mau mengorbankan karyawan atau pekerja yang membangung bts ini,” tuturnya.
Dia meminta dukungan dari seluruh masyarakat untuk keberhasilan program tersebut. Sebab kendala keamaan tak seperti kendala geografis yang bisa diatasi.
"Kami minta dukungan dari semua pihak agar program ini bisa lancar dilaksanakan, karena (ini) untuk kesejahteraan rakyat,” kata dia.
polda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan empat pekerja proyek tower BTS PT inti Bangun Sejahtera (IBS) yang
sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pengunungan Bintang, Papua, sudah dilepaskan.
Fakhiri mengatakan keempat pekerja proyek tersebut sudah berada bersama masyarakat di Distrik Okbab. Sedangkan korban penyanderaan yang terluka dianiaya oleh kelompok KKB itu sudah mendapat perawatan medis di puskesmas setempat.
(Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
