Peta penyaluran beras untuk keluarga sejahtera (rastra) di Bulog Sub Divre Tangerang. (Metrotvnews.com/Farhan)
Peta penyaluran beras untuk keluarga sejahtera (rastra) di Bulog Sub Divre Tangerang. (Metrotvnews.com/Farhan)

Utang Rastra Tangerang Raya pada Bulog Capai Rp7,4 Miliar

Farhan Dwitama • 27 Desember 2016 12:03
medcom.id, Tangerang: Jelang tutup tahun, Pemerintah Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang (Tangerang Raya) masih punya utang pada Bulog. Utang tertinggi dicatat oleh Pemkab Tangerang.
 
Kepala Bulog Sub Divre Tangerang, Rusli, menyebut, utang tersebut berupa pembayaran beras untuk keluarga sejahtera (rastra). Total piutang Bulog pada tiga pemda tersebut senilai Rp7,4 miliar.
 
Kabupaten Tangerang, katanya, memiliki utang tertinggi sebesar Rp5,4 miliar lebih. Sedangkan Kota Tangerang sebesar Rp1,3 miliar. Disusul utang dari Kota Tangerang Selatan senilai Rp437 juta.

"Kami beri tempo dua bulan, jika tidak membayar kami hentikan sementara penyalurannya," kata dia, di kantornya, Selasa (27/12/2016).
 
Dia menyebut tingginya piutang ke Pemkab Tangerang lantaran wilayah itu masih banyak pedesaan. Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) juga lebih tinggi dibanding dua daerah lain.
 
"Dari 147.090 RTS yang telah kami salurkan sebanyak 24.135.765 kg," tutur Rusli.
 
Sementara di Kota Tangerang Selatan, Rusli mengaku pihaknya telah menyalurkan 2.642.895 kg beras atau 88,04 persen dari 16.677 RTS.
 
Sedangkan di Kota Tangerang dari 47.394 RTS pihaknya menyalurkan 8.208.720 kg atau mencapai 96,22 persen. "Tahun ini Tangsel paling menghawatirkan, biasanya tahun-tahun sebelumnya 100 persen tapi mengapa bisa tidak terserap dan menjadi kota penyerapan paling rendah," bilang dia.
 
Di Kota Tangerang, penyaluran rastra mencapai 96,22 persen atau 8.208.720 kg dari 47.394 RTS.
 
"Kami mendorong pemimpin daerah untuk mempercepat pembayaran utang kepada kami," bilang Rusli.
 
Penyaluran rastra pada 2017, kata Rusli, akan mengadopsi sistem e-Warong yang diinisiasi Kementerian Sosial. Dia berharap sistem itu bisa menjadikan Bulog tidak memberikan utang pada pemda. 
 
"Kalau sudah ada e-Warong mungkin sudah tidak ada piutang lagi, karena warga diberikan uang (berupa voucher) bukan beras," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan