Buruh Jepara Kesal, UMK Cuma Naik Rp1.403

Jepara: Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) keberatan dengan kenaikan upah minum kabupaten (UMK) yang hanya Rp1.403. Ungkapan keberatan itu disampaikan kepada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Jepara. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) KSPSI Jepara, Murdianto, mengaku sangat resah dengan usulan UMK Jepara yang hanya Rp1.403. Menurutnya, kenaikan itu sangat merugikan seluruh buruh. “Ini kenaikannya kok cuma Rp1.403. Buat bayar parkir saja tidak cukup, bayar parkir itu Rp2.000. Saya sendiri bingung bagaimana teman-teman buruh menyikapi itu,” kata Murdianto, saat audiensi dengan Komisi C DPRD Jepara, Kamis, 25 November 2021. Murdianto menyampaikan desakan untuk mengubah usulan UMK itu akan berhadapan dengan regulasi pemerintah pusat. Sedangkan, aturan tersebut merupakan kewenangan penuh pemerintah pusat. Baca juga: Belasan Titik Longsor Ditemukan di Kulon Progo “Kami mengusulkan agar Bupati Jepara mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan-perusahaan yang isinya supaya perusahaan memberikan tambahan insentif,” kata Murdianto. Nominal tambahan insentif itu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing perusahaan. Menurutnya, tambahan insentif untuk membeli alat pelindung diri. Sebab selama ini buruh secara mandiri membeli alat pelindung diri. Menanggapi tuntutan itu, Ketua Komisi C DPRD Jepara, Nur Hidayat, menyepakati usulan buruh tersebut. Pihaknya juga langsung merekomendasikan tuntutan itu kepada Bupati Jepara. Dalam waktu bupati diminta menyurati atau memanggil perusahaan-perusahaan, terutama yang dimiliki orang asing. “Saya sepakat dengan usulan itu. Maka secepatnya kami akan mendesak pimpinan DPRD untuk segera melayangkan surat rekomendasi kepada Bupati Jepara. Kami minta bupati segera ambil sikap konkret soal UMK ini. Pokoknya secepatnya harus ambil sikap,” kata Nur Hidayat.