Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara. ANTARA/Munawar
Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara. ANTARA/Munawar

Resmob Polda Sumut Tembak Bos Komplotan Becak Hantu

Media Indonesia.com • 22 November 2021 22:45
Medan: Polda Sumatra Utara berhasil menghentikan sepak terjang Ronald, pemimpin komplotan yang berjuluk 'Becak Hantu' meski harus dengan timah panas.
 
Tersangka pencurian bernama lengkap Ronald Sinaga, 31, itu tersungkur setelah kakinya ditembak personel Resmob Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut.
 
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Ronald terpaksa dilumpuhkan karena mencoba kabur saat akan ditangkap di rumahnya.

"Pelaku ditangkap personel Resmob saat berada di rumahnya di Jalan Elang II, Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai," ungkap Kombes Hadi, Senin, 22 November 2021.
 
Setelah diberi pengobatan, Ronald untuk sementara ditahan di Subdit III Jatanras Polda Sumut untuk keperluan pengembangan pengusutan.
 
Baca juga: Rebutan Pacar, Remaja Putri di Buleleng Adu Jotos
 
Kepada polisi, Ronald mengaku baru melalukan pencurian sebanyak satu kali. Namun polisi tidak percaya begitu saja sebab di lapangan komplotan ini sudah cukup banyak meresahkan masyarakat.
 
Hadi mengatakan pihaknya meyakini Ronald merupakan otak dari komplotan 'Becak Hantu'. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul barang bekas (tukang botot) itu memimpin sejumlah rekannya melakukan pencurian dengan mengendarai becak bermotor.
 
Dalam aksinya mereka berpura-pura mencari barang bekas ke rumah-rumah penduduk. Setelah mendapat sasaran--biasanya rumah atau toko yang ditinggal pergi penghuni--barulah mereka melakukan aksi pencurian.
 
Tidak diketahui persis siapa yang memulai, belakangan komplotan ini mendapat julukan 'Becak Hantu'. Kombes Hadi memastikan pihaknya sudah mendapat barang bukti kendaraan becak yang digunakan komplotan melancarkan aksi.
 
"Selain itu polisi juga sudah menyita barang bukti lain berupa satu unit sepeda motor matik yang diduga kuat hasil kejahatan mereka," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan