Jepara: Harga minyak goreng terus merangkak naik tiap hari. Saat ini, harga minyak goreng di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berkisar Rp19 ribu per liter. Naiknya harga minyak goreng, membuat pedagang gorengan beriasat dengan melakukan penggorengan makanan lebih cepat untuk berhemat.
Seorang pedagang gorengan di kawasan terminal bus Jepara, Sriana, mengatakan sejak sepekan terakhir harga minya goreng naik tiga kali. Akhir pekan lalu, harga minyak goreng masih Rp16 ribu perliter. Kemudian, awal pekan ini naik jadi Rp17 ribu per liter.
"Hari ini sudah Rp19 ribu padahal kemarin beli masih Rp18 ribu. Normalnya, biasanya ya Rp15 ribu," ujar Sriana, Rabu, 3 November 2021.
Dalam sehari, Sriana membutuhkan 10 liter minyak goreng untuk berjualan gorengan. Untuk menekan biaya minyak goreng, dia mengurangi takaran minyak dan proses menggoreng dilakukan lebih cepat.
Baca: Harga Minyak Goreng Melesat, Pembeli Berkurang
"Minyaknya yang dikurangi, kalau tidak begitu ya rugi," imbuhnya.
Senada disampaikan pedagang gorengan lainnya, Amin Sururi. Untuk menekan penggunaan minyak goreng, Amin melakukan hal senada dengan Sriana.
"Kalau biasanya kan makanan yang digoreng itu benar-benar terendam minyak, sekarang minyaknya dikurangi jadi ya harus sering membolak-balik makanan biar (matang) merata. Terus api kompornya besar,” kata Amin.
Jepara: Harga
minyak goreng terus merangkak naik tiap hari. Saat ini, harga minyak goreng di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berkisar Rp19 ribu per liter. Naiknya harga minyak goreng, membuat pedagang gorengan beriasat dengan melakukan penggorengan makanan lebih cepat untuk berhemat.
Seorang pedagang gorengan di kawasan terminal bus Jepara, Sriana, mengatakan sejak sepekan terakhir harga minya goreng naik tiga kali. Akhir pekan lalu, harga minyak goreng masih Rp16 ribu perliter. Kemudian, awal pekan ini naik jadi Rp17 ribu per liter.
"Hari ini sudah Rp19 ribu padahal kemarin beli masih Rp18 ribu. Normalnya, biasanya ya Rp15 ribu," ujar Sriana, Rabu, 3 November 2021.
Dalam sehari, Sriana membutuhkan 10 liter minyak goreng untuk berjualan gorengan. Untuk menekan biaya minyak goreng, dia mengurangi takaran minyak dan proses menggoreng dilakukan lebih cepat.
Baca: Harga Minyak Goreng Melesat, Pembeli Berkurang
"Minyaknya yang dikurangi, kalau tidak begitu ya rugi," imbuhnya.
Senada disampaikan pedagang gorengan lainnya, Amin Sururi. Untuk menekan penggunaan minyak goreng, Amin melakukan hal senada dengan Sriana.
"Kalau biasanya kan makanan yang digoreng itu benar-benar terendam minyak, sekarang minyaknya dikurangi jadi ya harus sering membolak-balik makanan biar (matang) merata. Terus api kompornya besar,” kata Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
