Tangerang: Sejumlah pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng. Kenaikan harga mencapai Rp4 ribu per kilogram.
"Meningkatnya sudah cukup lama, perkiraan di pertengahan September. Satu liter minyak goreng saya jual dengan harga Rp18 ribu-Rp19 ribu. Sebelumnya di Rp14 ribu- Rp15 ribu," ujar salah satu pedagang, Sujarwo, Selasa, 2 November 2021.
Sujarwo mengatakan sebelum harga naik, ia terbiasa kulak tiga dus per hari. Namun kini, ia hanya mampu menyetok satu dus.
"Saya membeli minyak goreng di agen sudah disesuaikan, karena pembeli minyak goreng di lapaknya menurun," kata dia.
Sujarwo menambahkan turunnya pembeli di lapaknya merupakan dampak lain dari meningkatnya harga minyak goreng.
"Di sini (Pasar Anyar) yang beli kebanyakan penjual nasi goreng dan ibu-ibu. Sekarang harga naik, pembeli jadi menurun," jelasnya.
Baca juga: Satu Pelaku Pembobol TK di Serpong Ditangkap
Hal senada diungkapkan pedagang minyak goreng lainnya, Eman. Eman mengaku menjual 900 mililiter sampai satu liter minyak goreng dengan harga Rp19 ribu. Lalu, minyak goreng kemasan lima liter dijual dengan harga Rp90 ribu. Padahal sebelumnya, harga jual minyak hanya Rp75 ribu.
"Hampir naik setiap hari, kadang Rp500 sampai Rp2 ribu. Sampai akhirnya ya sekarang, Rp19 ribu buat yang 900 mililiter sama satu liter," ucap Eman.
Sama halnya dengan Sujarwo, Eman mengaku pembeli di lapaknya mengalami penurunan meski tidak signifikan. Pasalnya, banyak pembeli di lapaknya yang merupakan pedagang.
"Mereka (pembeli) mau enggak mau, ya harus beli. Kasihan saya sama pedagang-pedagang kecil itu," ungkapnya.
Eman menuturkan setiap harinya hanya dapat menjual satu dus berisi enam minyak goreng kemasan satu liter, usai harga bahan pokok itu melonjak. Saat harga minyak goreng masih normal, Eman mampu menjual hingga tiga dus minyak kemasan satu liter.
"Iya pengaruh banget ke pembeli, berkurang (pembelinya) lah pasti," ucap dia.
Eman dan Sujarwo berharap pemerintah mampu mengontrol dan menurunkan harga minyak goreng sehingga jumlah pembeli dapat kembali normal.
Tangerang: Sejumlah pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng.
Kenaikan harga mencapai Rp4 ribu per kilogram.
"Meningkatnya sudah cukup lama, perkiraan di pertengahan September. Satu liter minyak goreng saya jual dengan harga Rp18 ribu-Rp19 ribu. Sebelumnya di Rp14 ribu- Rp15 ribu," ujar salah satu pedagang, Sujarwo, Selasa, 2 November 2021.
Sujarwo mengatakan sebelum harga naik, ia terbiasa kulak tiga dus per hari. Namun kini, ia hanya mampu menyetok satu dus.
"Saya membeli minyak goreng di agen sudah disesuaikan, karena pembeli minyak goreng di lapaknya menurun," kata dia.
Sujarwo menambahkan turunnya pembeli di lapaknya merupakan dampak lain dari meningkatnya harga minyak goreng.
"Di sini (Pasar Anyar) yang beli kebanyakan penjual nasi goreng dan ibu-ibu. Sekarang harga naik, pembeli jadi menurun," jelasnya.
Baca juga:
Satu Pelaku Pembobol TK di Serpong Ditangkap
Hal senada diungkapkan pedagang minyak goreng lainnya, Eman. Eman mengaku menjual 900 mililiter sampai satu liter minyak goreng dengan harga Rp19 ribu. Lalu, minyak goreng kemasan lima liter dijual dengan harga Rp90 ribu. Padahal sebelumnya, harga jual minyak hanya Rp75 ribu.
"Hampir naik setiap hari, kadang Rp500 sampai Rp2 ribu. Sampai akhirnya ya sekarang, Rp19 ribu buat yang 900 mililiter sama satu liter," ucap Eman.
Sama halnya dengan Sujarwo, Eman mengaku pembeli di lapaknya mengalami penurunan meski tidak signifikan. Pasalnya, banyak pembeli di lapaknya yang merupakan pedagang.
"Mereka (pembeli) mau enggak mau, ya harus beli. Kasihan saya sama pedagang-pedagang kecil itu," ungkapnya.
Eman menuturkan setiap harinya hanya dapat menjual satu dus berisi enam minyak goreng kemasan satu liter, usai harga bahan pokok itu melonjak. Saat harga minyak goreng masih normal, Eman mampu menjual hingga tiga dus minyak kemasan satu liter.
"Iya pengaruh banget ke pembeli, berkurang (pembelinya) lah pasti," ucap dia.
Eman dan Sujarwo berharap pemerintah mampu mengontrol dan menurunkan harga minyak goreng sehingga jumlah pembeli dapat kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)