Lamongan: Siswa SMPN 2 Lamongan Haryo Wibowo Mukti berhasil menyabet medali emas pada ajang olimpiade internasional bertajuk OCIIP World IP Fair 2021. Prestasi ini didapat berkat temuannya membuat lilin aromaterapi dari limbah jeruk nipis, sereh dan bunga kenanga.
Ia berhasil menyingkirkan 24 peserta dari berbagai negara dalam kompetisi yang dijalankan online di Nigeria ini. Haryo mengaku, kreativitasnya ini terinspirasi dari makanan khas daerahnya, yaitu soto Lamongan.
"Berawal dari melihat banyak sampah kulit jeruk nipis, karena di tempat saya terkenal akan soto Lamongan, dan soto itu tidak segar tanpa jeruk nipis. Akhirnya ini yang menginspirasi saya untuk membuat lilin aromatherapy," ungkap Haryo dalam newsline Metro TV, Jumat, 27 Agustus 2021.
Proses pengerjaan kompetisi memakan waktu dua minggu. Selama itu, Haryo dibantu dengan pembimbing dan gurunya di sekolah. Kepala Sekolah SMPN 2 Lamongan Yayuk Setya Rahayu mengatakan, pihaknya akan terus mendukung temuan Ryo hingga nanti bisa dipatenkan.
"Akan kita tingkatkan pembinaan ekstrakurikuler di sekolah kami. Dengan berakhirnya Ryo di internasional akan mengajak teman-temannya untuk ikut mengikuti event seperti itu. Insyaallah akan kita patenkan dan kita tampilkan di showcase atau pameran pendidikan," kata Yayuk. (Mentari Puspadini)
Lamongan: Siswa SMPN 2 Lamongan Haryo Wibowo Mukti berhasil menyabet medali emas pada ajang olimpiade internasional bertajuk OCIIP World IP Fair 2021. Prestasi ini didapat berkat temuannya membuat lilin aromaterapi dari limbah jeruk nipis, sereh dan bunga kenanga.
Ia berhasil menyingkirkan 24 peserta dari berbagai negara dalam kompetisi yang dijalankan online di Nigeria ini. Haryo mengaku, kreativitasnya ini terinspirasi dari makanan khas daerahnya, yaitu soto Lamongan.
"Berawal dari melihat banyak sampah kulit jeruk nipis, karena di tempat saya terkenal akan soto Lamongan, dan soto itu tidak segar tanpa jeruk nipis. Akhirnya ini yang menginspirasi saya untuk membuat lilin aromatherapy," ungkap Haryo dalam newsline Metro TV, Jumat, 27 Agustus 2021.
Proses pengerjaan kompetisi memakan waktu dua minggu. Selama itu, Haryo dibantu dengan pembimbing dan gurunya di sekolah. Kepala Sekolah SMPN 2 Lamongan Yayuk Setya Rahayu mengatakan, pihaknya akan terus mendukung temuan Ryo hingga nanti bisa dipatenkan.
"Akan kita tingkatkan pembinaan ekstrakurikuler di sekolah kami. Dengan berakhirnya Ryo di internasional akan mengajak teman-temannya untuk ikut mengikuti event seperti itu. Insyaallah akan kita patenkan dan kita tampilkan di showcase atau pameran pendidikan," kata Yayuk. (
Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)