Kupang: Sebagian pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan pembeli sebagai dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda daerah ini pada Minggu dan Senin, 4-5 April 2021.
"Selama dua hari ini masih sepi pembeli. Bahkan banyak pedagang tidak membuka usahanya karena masih konsentrasi untuk perbaikan rumah yang rusak karena terjangan angin kencang," kata Melki Adoe, salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten, di Kupang, Selasa, 6 April 2021.
Menurut dia, bencana alam badai siklon tropis Seroja berdampak pada kegiatan usaha pedagang di Pasar Kasih Naikoten yang sepi dari kunjungan pembeli.
Ia mengatakan lapak usaha milik para pedagang terpaksa ditutup karena selain sepi pengunjung juga karena listrik masih padam.
Baca juga: Keluar Masuk Kabupaten Bogor Wajib Punya Hasil Rapid Test
"Pada malam kami hanya menggunakan lilin sebagai penerangan karena jaringan listrik masih banyak yang belum dibenahi," kata Melki.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional Oebobo, Kota Kupang, yang juga masih sepi pengunjung.
"Pedagang yang masih beraktivitas hanya pedagang sayur, ikan, dan daging. Yang lain masih tutup," kata salah satu pedagang, Mira.
Menurut dia, sejak terjadinya bencana alam aktivitas perdagangan di pasar Oebobo sangat sepi karena pengunjung.
"Pendapatan kami menurun karena tidak ada pembeli yang datang berbelanja ," kata Mira.
Kupang: Sebagian pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan pembeli sebagai
dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda daerah ini pada Minggu dan Senin, 4-5 April 2021.
"Selama dua hari ini masih sepi pembeli. Bahkan banyak pedagang tidak membuka usahanya karena masih konsentrasi untuk perbaikan rumah yang rusak karena terjangan angin kencang," kata Melki Adoe, salah satu pedagang di Pasar Kasih Naikoten, di Kupang, Selasa, 6 April 2021.
Menurut dia, bencana alam badai siklon tropis Seroja berdampak pada kegiatan usaha pedagang di Pasar Kasih Naikoten yang sepi dari kunjungan pembeli.
Ia mengatakan lapak usaha milik para pedagang terpaksa ditutup karena selain sepi pengunjung juga karena listrik masih padam.
Baca juga:
Keluar Masuk Kabupaten Bogor Wajib Punya Hasil Rapid Test
"Pada malam kami hanya menggunakan lilin sebagai penerangan karena jaringan listrik masih banyak yang belum dibenahi," kata Melki.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar tradisional Oebobo, Kota Kupang, yang juga masih sepi pengunjung.
"Pedagang yang masih beraktivitas hanya pedagang sayur, ikan, dan daging. Yang lain masih tutup," kata salah satu pedagang, Mira.
Menurut dia, sejak terjadinya bencana alam aktivitas perdagangan di pasar Oebobo sangat sepi karena pengunjung.
"Pendapatan kami menurun karena tidak ada pembeli yang datang berbelanja ," kata Mira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)